SURABAYA, MEMORANDUM-Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melantik 160 Pejabat Administrator Eselon III di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Senin (29/1) malam.
Secara khusus, Gubernur Khofifah berpesan kepada seluruh Pejabat Administrator terlantik untuk terus berkontribusi dengan jujur dan berintegritas sebagai bentuk implementasi core value ASN .
Bukan tanpa alasan, Khofifah menyebutkan terdapat 4 kunci kemajuan Jawa Timur yang muncul berkat Core Value ASN. Yang pertama adalah Reformasi Birokrasi.
BACA JUGA:Gubernur Khofifah Komitmen Terus Kembangkan Ekosistem Halal di Jatim
"Reformasi Birokrasi di berbagai sektor ini dampaknya besar sekali untuk Jatim. Berbagai bidang yang diemban oleh para pejabat administrator memiliki sumbangsih nyata bagi kemajuan Jatim, dan ini dimulai dari penyelenggaraan birokrasi pemerintahan yang Inisiatif, Kolaboratif, dan Inovatif (IKI)," paparnya.
BACA JUGA:Harlah Ke-78 Muslimat NU, Khofifah: Kaum Ibu Jadi Pilar Penting Capai Ketahanan Nasional
Dari Reformasi Birokrasi ini, Khofifah melanjutkan, kunci kedua adalah penurunan kemiskinan ekstrem. Yang mana dua hal ini sangat bersinambung dalam pencapaian penurunan kemiskinan ekstrem di Jatim.
"Reformasi Birokrasi berdampak ini juga memiliki peran besar pada penurunan kemiskinan ekstrem. Berkat sinergi dan kolaborasi yang baik dalam RB Berdampak ini, kemiskinan ekstrem kita turun dari 4,4% di 2020 dan menjadi 0,8% persen di Maret 2023. Mudah-mudahan di 2024 ini sudah mendekati 0 persen," ujarnya.
Kunci yang ketiga, sebut Khofifah, adalah Reformasi Birokrasi Berdampak memberikan peningkatan pada investasi di Jatim. Sehingga Jatim menjadi primadona investasi baik di dalam dan luar negeri.
"Selain itu, reformasi birokrasi ini juga berdampak pada peningkatan investasi, maka para pejabat administrator ini berkontribusi untuk meningkatkan investasi di Jatim," ungkapnya.
"Investasi di jatim meningkat cukup signifikan. Kepercayaan investor dalam dan luar negeri ternyata melebihi rata-rata nasional dan target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)," sambung Khofifah.
Khofifah pun melanjutkan bahwa kunci keempat adalah ekosistem digital. Sehingga ia mengimbau para pejabat administrator untuk memberikan dampak pada ekosistem digital IT di Jatim melalui masing-masing bidangnya.
"Reformasi birokrasi memberikan dampak pada aktualisasi program-program yang digagas oleh bapak Presiden. Bahkan, Jatim kini memiliki e-katalog terbesar di antara Provinsi di seluruh Indonesia," kata Khofifah.
Selain itu, digitalisasi sistem Jatim melalui Dinas Komunikasi dan Informatika juga menerima dua penghargaan, dimana pada kedua penghargaan itu Jawa Timur mendapat peringkat pertama.
Khofifah pun menyampaikan apresiasinya pada para pejabat administrator yang dilantik. Ia berpesan agar para eselon III dapat terus memberikan kontribusi terbaiknya nya dalam memajukan Jawa Timur.