LAMONGAN, MEMORANDUM - Keberadaan Klinik Sartika di Kabupaten Lamongan usai drombak besar-besaran progres ke depan akan punya Poli Obesitas dan menjadi satu-satunya di Lamongan.
Berdiri sejak kurang lebih 33 tahun silam tepatnya tahun 90-an Klinik Sartika kini telah menyiapkan SDM yang terampil dan berkompeten, baik tim medis, bagian pelayanan serta fasilitasnya.
Hal ini disampaikan oleh Owner Klinik Sartika, Ahmad Shandy saat menggelar acara Grand reopening Klinik Sartika reborn dan kirab khitan massal yang berada di jalan Lamongrejo Nomor 100, Kota Lamongan.
Acara yang dihadiri langsung oleh owner Sartika Ahmad Sandy ini diawali dengan kirab peserta khitan keliling kota Lamongan dengan menaiki kereta kelinci, kemudian dilanjutkan dengan potong tumpeng dan proses khitan massal.
BACA JUGA:Tekan Angka Stunting, Momentum HGN Ke-64 di Lamongan
Ahmad Sandy sebagai owner Klinik Sartika mengucapkan, "Puji syukur Alhamdulillah pada pagi hari ini kita melaksanakan grand re opening Klinik Sartika, yang mana dibarengi dengan khitanan masal," kata Shandy sapaannya, Senin 29 Januari 2024.
Kedepan, menurut pengusaha properti Lamongan ini, Klinik Sartika bisa menjadi lebih baik, bisa memberikan pelayanan lebih baik dan bisa diterima masyarakat dari segi pelayanan maupun hubungan di luar, sehingga kita bisa memberikan pelayanan yang terbaik.
Selain itu, Sandy sebagai Owner berharap, klinik Sartika reborn ini bisa memberikan pelayanan terbaik dan bermanfaat bagi masyarakat Lamongan dan sekitarnya," pintanya.
Ditempat yang sama, dr Wawang Wahyu Risdianto, acara Grand re opening Klinik Sartika reborn dan kirab khitan massal di ikuti, sebanyak 77 peserta.
BACA JUGA:Ini Kampung Bebas Rentenir dan Pinjol Desa di Lamongan
"Telah disediakan 7 bet untuk peserta khitan dengan menggunakan metode Electrocauter (metode khitan tanpa mengalami perdarahan),” kata dr Wawang.
Agar cepat pulih usai dikhitan, terang dr Wawang, tidak hanya meminum obat yang diberikan klinik tetapi juga mengkonsumsi putih telur setiap hari.
“Anak bisa langsung jalan dan lari, imbuh dr. Wawang, karena tingkat kesembuhan lebih cepat. Apalagi bila mereka mengkonsumsi putih telur setiap hari, maka bisa sembuh tiga hari,” imbuh dr. Wawang yang salah satu dokter Klinik Sartika.
Salah satu pasien khitan massal saat ditanya soal pelaksanaan khitan sakit apa tidak. Menurutnya, awalnya ketakutan tapi terus ndk sakit dan ndk menangis.
"Terima kasih klinik sartika semoga tambah sukses," tutur Ashraf salah satu peserta khitan massal.(pul)