LAMONGAN, MEMORANDUM - Pemerintah Kabupaten Lamongan bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan jadikan Hari Gizi Nasional (HGN) 2024 sebagai momentum untuk tekan angka stunting, Senin 29 Januari 2024.
Di Lamongan sendiri angka stunting pada tahun 2022 berada pada persentase 27,05 persen atau 2.900 kasus stunting. Sesuai dengan RPJMN 2020-2024 prevelensi stunting harus turun hingga 14%.
Menindaklanjuti hal tersebut, Pemkab Lamongan bekerja sama dengan Persatuan Ahli Gizi (Persagi) Kabupaten Lamongan luncurkan program inovasi tekan stunting untuk menandai HGN ke 64 di Lamongan.
“Peringatan HGN ke 64 jatuh pada 25 Januari, dalam rangka menandai HGN tahun ini kita bekerjasama dengan Persagi Lamongan," kata Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan Moh. Chaidir Annas, di Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan.
BACA JUGA:Hari Ibu, Pemkab Lamongan Dapat Kado Spesial dari Gubernur Jatim
Kerjasama yang dilakukan, menurutnya, melahirkan inovasi untuk tekan stunting, meliputi kegiatan penyuluhan, pemberian makanan tambahan (PMT) untuk balita dan ibu hamil, dan launching buku “Menu Kaya Protein Hewani untuk Tumbuh Kembang Optimal (dibagikan ke setiap posyandu yang ada di seluruh Lamongan).
Dengan adanya penyuluhan serta buku panduan menu sehat, diharapkan mampu membantu menambah pengetahuan dan kesadaran dalam pemenuhan pendampingan ASI (MP-ASI).
Sehingga anak balita mengalami pertumbuhan dengan baik atau sesuai dengan standar gizi yang telah ditetapkan. Karena pengukuran angka gizi pada anak berdasar pada tinggi badan, berat badan, usia, lingkar lengan, dan perkembangan.
“Simbolis kegiatan peringatan HGN sudah kita laksanakan di Desa Balun Kecamatan Turi pada Kamis 25 Januari lalu," jelas Annas.
BACA JUGA:Pemkab Lamongan Unjuk Kesiapan Mitigasi Bencana Alam
Tujuan kami meluncurkan inovasi pada peringatan HGN 64 ialah meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya gizi untuk ibu hamil, ibu menyusui, dan anak usia 0-59 bulan.
Berdasarkan data release dari Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan, data stunting yang diukur dari sistem Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPPGBM) Kabupaten Lamongan terus mengalami penurunan.
Pada Februari tahun 2023 berada pada 4,80%, sedangkan pada Agustus 2023 berada pada angka 4,01%," bebernya.
Chaidir Annas menambahkan bahwa sosialisasi tidak hanya berupa penyuluhan secara tatap muka, melainkan juga dapat dipantau melalui podcast berkala yang membahas tentang MP-ASI yang tepat untuk cegah stunting.
BACA JUGA:Pemkab Lamongan Ajukan Raperda Badan Hukum Lamongan Integrate Shorebase ke DPRD
Seperti yang akan tayang di channel YouTube Dinkes Lamongan pada Rabu 31 Januari 2024 yakni seputar MP-ASI kaya protein hewani cegah stunting oleh dr.Taufikurrahman," tambah dia.(pul)