JAKARTA, MEMORANDUM - Pusat Bimbingan dan Pendidikan Khonghucu Kementerian Agama menggelar Pembinaan dan Sosialisasi Moderasi Baragama Lintas Agama pada Guru, Penyuluh dan Organisasi Keagamaan.
Hadir, 200 peserta dari berbagai kalangan lintas agama. Sebagai keynote speakers, Staf Khusus Menteri Agama, Nuruzaman dan KH. Deni Ubaidillah Al Falak Pagentongan.
"Ada tiga unsur penting dalam moderasi beragama yakni komitmen kebangsaan, toleransi, dan anti kekerasan," kata Nuruzaman, dikutip dari laman resmi kemenag, Sabtu 27 Januari 2024.
"Komitmen kebangsaan itu meneguhkan kembali Pancasila sebagai landasan ideal, UUD 45, Bhineka Tunggal Ika, dan NKRI harga mati. Jangan sampai membahasakan agama tapi bertolak belakang dengan komitmen kebangsaan," lanjut Nuruzaman.
BACA JUGA:Stafsus Presiden Angkie Yudistia Apresiasi Kapolri Beri Peluang Penyandang Disabilitas Jadi Polisi
Unsur kedua adalah toleransi. Indonesia adalah surga dunia yang di dalamnya hidup beragam etnis, golongan, bahasa, budaya, dan agama. Untuk menyatukan itu semua, kuncinya adalah toleransi antar sesama."Kita harus menjaga keutuhan dan merawat kebersamaan yang sudah terbangun ini," kata Nuruzzaman.
Usur ketiga, anti kekerasaan. Semua agama manapun menolak kekerasan. Kekerasan itu timbul karena merasa paling benar dan intoleran. Sikap intoleran akhirnya bisa menjadi kekerasan.
"Kita juga harus akomodatif terhadap tradisi lokal yang tidak bertolak belakang dengan nilai-nilai agama. Ini yang menjadi parameter berhasilnya moderasi beragama dan ini menjadi program unggulan Pak Menteri Agama," terang Nuruzzaman.
BACA JUGA:Stafsus Menag Harap Itjen Manfaatkan Ruang Digital untuk Pengawasan
BACA JUGA:Stafsus Menkumham Bidang Transformasi Digital Ajak Masyarakat Melek Kekayaan Intelektual
Sementara itu, KH. Ubaidillah menyampaikan apresiasi kepada Kementerian Agama yang terus menggaungkan program Moderasi Beragama."Negara melalui Kementerian Agama hadir di tengah masyarakat dengan menggandeng pondok-pondok pesantren sebagai ekosistem yang langsung bersentuhan dengan tokoh dan masyarakat," kata KH Ubaidillah.