BATU, MEMORANDUM- Persoalan kebencanaan harsu menjadi sebuah agenda prioritas dalam pemerintahan untuk melakukan aksi nyata dalam melakukan pencegahan, penanganan dan kesiapan menghadapi terjadinya bencana.
Mengoptimalkan ini digelar Disaster Leadership Academy (DiLA) oleh Pemprov Jawa Timur yang dibuka secara langsung oleh Sekda Provinsi Jawa Timur Adhy Karyono, di Coban Rais, Kota Batu, Jumat (26/1/2024). Kegiatan DiLA dilaksanakan selama 2 hari, mulai tanggal 26 hingga 27 Januari 2024.
Kegiatan ini diikuti oleh seluruh jajaran pejabat tinggi madya, dan pratama yaitu Sekretaris Daerah, Asisten, Kepala Dinas, Kepala Badan, dan Kepala Biro di lingkungan Pemprov Jawa Timur.
BACA JUGA:Pemkot Batu Sosialisasikan Tarif Pajak Air Tanah 5 Persen
Narasumber Prof Syamsul Maarif dari Universitas Pertahanan menyampaikan pentingnya pengetahuan bagi pejabat dalam sebuah rencana kontijensi kebencanaan dengan potensi peta kerawanan yang telah dimiliki.
BACA JUGA: Jelang Pemilu, Korsabhara Mabes Polri Beri Pembekalan di Polres Malang Raya
“BMKG telah memprediksi bahwa Jawa Timur pada bulan Februari ke depan curah hujan adalah yang tertinggi di Indonesia maka dari itu pejabat harus bisa menyusun rencana kontijensi sebuah keadaan yang diperkirakan diprediksi akan terjadi. Meskipun mungkin tidak terjadi, Dinsos mikir apa, Dinkes mikir apa, semua harus sudah punya rencana,” kata pakar kebencanaan ini.
Ditambahkan, sesuai dengan perintah Presiden RI, bahwa apabila terjadi bencana maka Gubernur secara otomatis menjadi Komandan Satgasnya, dan Kapolda atau Pangdam menjadi wakil. Begitu pula di tingkat daerah, secara otomatis bupati/ walikota menjadi Dansatgas.
Sementara itu, Pj Wali Kota Batu Aries Agung Paewai mengatakan kegiatan DiLA dapat menjadi referensi dalam penanganan bencana di Kota Wisata Batu. “Keberhasilan DiLA menciptakan tonggak sejarah dalam upaya mitigasi bencana di Jawa Timur, menghadapi tantangan dan risiko bencana mulai dari gempa bumi banjir hingga cuaca ekstrem,” terangnya.
Diharapkan, kegiatan ini menguatkan kesiapan dan kolaborasi terkait kebencanaan. “Dengan kolaborasi yang kuat, teknologi terkini, dan keterlibatan masyarakat yang maksimal, Kota Batu siap menjadi pelopor dalam membentuk masyarakat yang lebih aman, tangguh, dan siap menghadapi tantangan masa depan,” tandasnya. (nik)