SURABAYA, MEMORANDUM-Studio podcast Memorandum TV kedatangan tiga tamu special dari pengurus Persatuan Artis Musik Dangdut Indonesia (PAMDI). Mereka adalah Ketua DPD PAMDI Dra Enny Puri Rahayu, Sekretaris Elvira Kenyos dan Bendahara Arya Dipangga, Jumat, 20 Januari 2024.
Ketiganya mensosialisasikan perubahan nama organisasi mereka yang awalnya Persatuan Artis Musik Melayu Indonesia (PAMMI) berubah menjadi PAMDI. Kenapa berubah? Ketiganya menjelaskan Panjang lebar bersama host Memorandum TV Eko Yudiono. Selengkapnya bisa disaksikan di YouTube Memorandum TV, Senin 22 Januari 2024 mulai pukul 16.00.
“Karena musik dangdut sudah terdaftar di Unesco sebagai warisan budaya tak benda nama PAMMI akhirnya berubah menjadi PAMDI. Karena kami mendaftarkan dangdut sebagai warisan budaya tak benda dari Indonesia maka harus ada kata-kata dangdut,” ungkap Puri Rahayu.
Puri menyebut, perubahan nama membuat artis-artis dangdut di Jatim semakin semangat. “Mereka (penyanyi dan pelaku) mudik dangdut di Jatim makin senang. Sebab, mereka selalu bertanya kita kan penyanyi dangdut mana dangdutnya ketika singkatannya PAMMI. Lho mana dangdutnya,” urai dosen di Universitas Adi Buana itu.
BACA JUGA:Lewat Podcast, Kapolres Bojonegoro Ajak Generasi Muda Datang ke TPS saat Pemilu
Elvira menambahkan, ada 23 Dewan Perwakilan Cabang (DPC) seluruh Jatim. “Kami juga sudah mensosialisasikan perubahan nama dari PAMMI menjadi PAMDI,” imbuhnya.
Di bagian lain, Arya, penyanyi sekaligus pencipta lagu menyebut, perkembangan musik dan penyanyi dangdut di Jatim luar biasa. “Perkembangan sangat pesat. Sebagai anggota PAMDI, kita mengingatkan, ada kebebasan berekspresi. Seksi boleh tapi jangan kebablasan. Bebas tapi sopan,” jelasnya.
Ketua pusat PAMDI adalah H Rhoma Irama, Raja Dangdut Indonesia. “Selalu aklamasi pemilihannya. Untuk di Jatim juga. Sudah tiga periode Bu Hj Puri Rahayu juga terpilih menjadi Ketua DPD PAMDI Jatim,” beber Elvira.
Ditambahkan Puri Rahayu, Etika dan skill di panggung menjadi salah satu komponen penting.
Terkait penampilan seksi dan agak seronok, Elvira menyebut, sebenarnya seksi bukan hanya soal penampilan. “Suara juga menjadi bagian penting. Kita mencontohkan Lesti yang tanpa tampil seksi juga luar biasa. Terus ada penyanyi Jatim Lilin Herlina yang luar biasa juga. Karena itu, seksi tidak hanya soal penampilan namun menurut saya suara juga menjadi faktor yang menentukan,” jlentreh Elvira.
Dangdut meski sudah terdaftar di Unesco sebagai warisan budaya tak benda namun kata Arya, perhatian pemerintah daerah belum terlalu maksimal.
“Seharusnya banyak festival atau kontes dangdut yang diselenggarakan oleh Pemerintah Jatim. Selama ini penyanyi-penyanyi dangdut kita banyak yang ke Jakarta ikut festival nah seharusnya Pemerintah Jatim juga membuat acara serupa agar penyanyi dangdut kita diwadahi,” jelasnya.
Perkembangan digitallisasi yang luar biasa menuntut penyanyi dangdut berkreasi. Menurut Puri Rahayu, pihaknya mendorong anggotanya untuk membuat video-video YouTube agar karya mereka bisa didengar oleh penikmat dangdut Indonesia dan dunia.
Di bagian akhir, Arya yang juga pencipta lagu menyebut bahwa, royalti yang menjadi bagian penting dan denyut nadi seniman. “Untuk mendapatkan royalti harus menjadi anggota Anugrah Royalti Dangdut Indonesia (ARDI) agar karya-karya bisa diakui,” terangnya.