SURABAYA, MEMORANDUM - Meski usia tidak muda lagi, Tjan Yuliana Candra alias Maria, korban perampokan dan dugaan pencabulan dikenal sebagai sosok yang baik hati dan ramah dengan warga sekitar. Bahkan sangat aktif dalam kegiatan yang diadakan warga Simo Jawar.
Hal itu, diungkapkan Ketua RT 02/RW 01 Simo Jawar, Anam Priyanto kepada Memorandum, Kamis (18/1).
Menurutnya, korban merupakan sosok yang aktif di lingkungannya. Ia sering ikut senam lansia dan kegiatan-kegiatan lainnya. "Sosoknya baik, ramah, dan aktif jika ada kegiatan warga kampung," kata Anam.
Setiap hari Rabu, Maria selalu mengikuti senam lansia di kampung. Tapi, kemarin tidak ikut dimungkinkan kejadian yang menimpanya.
"Korban baik sama tetangga dan sering ikut senam lansia di Simo Jawar setiap Rabu pagi. Karena ada kejadian ini tidak ikut," ujar Anam.
BACA JUGA:Pemilik Toko Kelontong di Surabaya Disekap dan Dicabuli Perampok, Ini Penjelasan Ketua RT
Anam mengungkapkan, Maria diketahui merupakan janda yang tinggal sendiri setelah suaminya meninggal dunia lima tahun lalu. Ia juga merupakan anak keempat dari empat bersaudara.
Korban sehari-hari buka toko kelontong untuk menghidupi dirinya. Dulu orangtua korban buka studio foto dan foto copy. Kemudian ganti usaha toko kelontong yang dikelolanya saat ini.
BACA JUGA:Perampok Sekap Wanita di Surabaya, Mulut Disumpal Kain dan Pelecehan Seksual
"Saya tahu semenjak mamanya masih hidup dan membuka usaha tersebut semenjak saya masih bujang," beber Anam.
Pasca kejadian ini, Maria trauma dan menutup toko kelontongnya dan memilih tinggal di rumah kakaknya di Manukan. "Korban masih trauma dan belum bisa menerima kejadian ini," kata Anam.
Anam berharap agar terduga pelaku segera ditangkap dan dihukum seberat-beratnya. Ia juga berharap agar Maria bisa segera pulih dari trauma dan kembali ke lingkungannya. (*)