SIDOARJO, MEMORANDUM-Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) di Bandara Juanda menjadi salah satu tempat paling sibuk selama momen Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru). Selama sepekan terakhir 23-28 Desember 2023 Kanwil Kemenkumham Jatim mencatat ada 40.542 orang lalu lalang di pintu gerbang internasional itu.
"Pada momen Nataru ini didominasi penumpang keberangkatan ke luar negeri dengan 22.122 orang, sedangkan kedatangan mencapai 18.420 orang," ujar Kakanwil Kemenkumham Jatim Heni Yuwono.
BACA JUGA:Imigrasi Juanda Tunda Keberangkatan 87 WNI, Diduga Bekerja Non Prosedural
Jumlah penumpang keberangkatan selama momen Nataru ini didominasi penumpang warga negara indonesia (WNI). Tujuannya ke negara-negara yang selama ini memang menjadi destinasi wisata dan religi yaitu Singapura, Malaysia dan Saudi Arabia.
BACA JUGA:Imigrasi Manado Gelar Operasi Jagratara
"Selain wisata ke luar negeri, jemaah untuk umroh juga mendominasi WNI yang keluar negeri pada momen Nataru ini," jelas Heni.
Sedangkan untuk kedatangan, mayoritas merupakan warga negara Tiongkok. Dengan tujuan wisata ke Bromo dilanjutkan ke Ijen.
"Mayoritas pulang dari Bali, melanjutkan ke Jawa Timur untuk ke Bromo dan Ijen," terang Heni.
Angka ini, diprediksi akan semakin bertambah menjelang pergantian tahun. Untuk itu, Kadiv Keimigrasian Kanwil Kemenkumham Jatim, Herdaus, melakukan Monitoring dan Evaluasi pelayanan publik pada Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Juanda hari ini (29/12). Dalam kunjungannya, dia memastikan kesiapan pintu gerbang internasional itu menghadapi lonjakan penumpang, baik yang berangkat maupun tiba dari luar negeri.
Herdaus didampingi oleh Kepala Bidang TPI Kanim Kelas I Khusus TPI Surabaya, Yudhistira Yudha Permana secara langsung meninjau sarana dan prasarana yang ada di TPI Juanda. Tujuannya adalah untuk memastikan semua fasilitas berfungsi dengan baik dan memenuhi standar yang ditetapkan.
"Karena tahun ini, jumlah perlintasan orang di TPI Juanda naik sangat signifikan dibanding tahun lalu," ujar Herdaus.
Pada tahun 2022, lanjut Herdaus, jumlah orang yang melintas baik kedatangan maupun keberangkatan mencapai 973.727 orang. Sedangkan pada 2023 ini, jumlahnya meningkat hingga dua kali lipat yaitu mencapai 2.151.393 orang.
"Ini menunjukkan bahwa Jawa Timur masih menjadi destinasi favorit bagi wisatawan dan tentunya sebagai tanda bahwa ekonomi mulai bergeliat," terang Herdaus.
Sementara itu, Yudhistira menyampaikan bahwa pihaknya telah mengantisipasi lonjakan jumlah orang yang melintas pada momen nataru. Salah satunya dengan menciptakan Control Room dan Laboratorium Forensic Immigration Checkpoint (Clearence). Sebuah ruang control terpusat yang dilengkapi peralatan Laboratorium Forensic guna mengawasi kegiatan teknis Keimigrasian.
"Clearence akan memproses serta menyajikan data administrasi keimigrasian secara akurat, real time dan digital melalui satu ruangan terpusat," terangnya.