SURABAYA, MEMORANDUM-Sejumlah jalan penyebrangan orang (JPO) di Kota Surabaya kondisinya memperihatinkan sehingga membuat masyarakat tak nyaman ketika menyebrang. Misalnya JPO di Jalan Mayjen Sungkono. Tampak JPO tersebut tidak ada penutup atapnya dan menjadi sasaran vandalisme.
Selain itu keramik JPO itu kondisinya pecah tentu sangat membahayakan para pejalan kaki yang ingin menggunakannya. Selain itu, juga membuat JPO menjadi tidak sedap dipandang karena bnyak coretan oleh orang tak bertanggung jawab.
"Pemerintah Kota Surabaya harusnya untuk segera memperbaiki kondisi JPO JPO yang rusak dan menjadi sasaran vandalisme. Hal ini untuk memberikan kenyamanan dan keamanan bagi para pejalan kaki, " ujar Ari salah satu pengguna JPO.
BACA JUGA:DPRD Surabaya Dorong Optimalisasi JPO demi Keamanan dan Kenyamanan Warga
Kondisi lain yang jadi perhatian adalah kurangnya penerangan. Tampak hanya ada satu lampu penerangan disana. Itu pun pemasangannya terkesan asal asalan.
BACA JUGA:Dishub Usulkan PCTL Akses JPO Jalan Ahmad Yani Surabaya
Kemudian di JPO tersebut tidak ada kamera pengawas berupa CCTV. Lain halnya seperti JPO di sekitar KBS dan DTC. Di dua JPO itu terpasang sejumlah kamera pengawas di sejulah titik lokasi yang dilalui pengguna JPO.
Namun yang disayangkan JPO KBS juga tidak ada atapnya. Padahal JPO tersebut kerap kali dilewati masyrakat karena menjadi akses ke wisata milik pemkot tersebut. Disana juga telah tersedia lift bagi pengguna JPO. Lift itu untuk memanjakan dan mempermudah pengguna JPO. Sayangnya masih ada saja pejalan kaki yang menyebrang di jalan raya. Tentu hal ini membahayakan keselamatan.
Pantauan Memorandum di JPO Womokromo atau swkitar DTC terlihat lalu lalang masyarakat. Mereka menyeberang untuk ke DCT maupun sebaliknya. Namun tak jarang orang mengeluhkan karena tangga untuk naik terlalu tinggi.
"Kalau bisa dipasang JPO lah. Karena di sini banyak lalu lalang warga sehingga tolong diperhatikan juga," ungkap Nur Adi, warga Wonokromo.
Pihaknya menyinggung soal pemerataan. Sebab selama ini yang menjadi perhatian di pusat kota. "Kalau bisa semua JPO diberikan fasilitas lift," tandasnya.
Menurut Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya, Tundjung Iswandaru mengatakan, bahwa Pemkot Surabaya telah memberikan fasilitas keamanan bagi pejalan kaki yang menyebrang di jalan raya.
"Akan tetapi masih kita jumpai pejalan kaki menyebrang di jalan raya meski di sekitar lokasi ada JPO. Tentu hal ini sangat riskan terhadap keselamatan mereka," kata Tundjung kepada Memorandum.
Untuk menghalau pejalan kaki yang nekat menyebrang di jalan, Dishub Surabaya juga telah menyiagakan sejumlah petugas untuk menghimbau menyebrang menggunakan JPO.
"Meski pun ada JPO, dibawahnya itu kita upayakan pemagaran dengan barier. Harapanya agar orang tidak menyebrang. Tapi masyarakar tidak sadar dengan keselamatan diri. Diharapkan masyarkat semakin peduli terhadap keselamatan, karena kota ini semakin lama semkin berbenah, " paparnya.