SURABAYA, MEMORANDUM - Pada masa libur panjang momen Natal 2023 dan tahun baru 2024, rumah warga biasanya akan kosong karena ditinggal penghuninya berpergian ke luar kota. Sehingga potensi terjadinya kebakaran menjadi lebih tinggi. Hal ini karena tidak ada orang yang mengawasi dan menjaga rumah.
Aliran listrik dan kompor merupakan dua sumber utama penyebab kebakaran bangunan di Kota Surabaya. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa kedua sumber tersebut dalam kondisi aman sebelum meninggalkan rumah.
Diwawancarai Memorandum, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Surabaya, Dedik Irianto mengimbau masyarakat khususnya yang akan meninggalkan rumah selama libur panjang Nataru untuk memeriksa rumah sevelum berpergian jauh dan memastikan kondisi rumahnya aman.
"Kami gencarkan imbuan kepada masyarakat baik melalui media sosial maupun media massa. Kami berharap menjadi perhatian ketika meninggalkan rumah itu harus dicek kelistrikan nya. Hanya dinyalakan lampu yang penting penting saja, yang lain dicabut. Misal lampu teras," ujarnya.
BACA JUGA:Kepala DPKP Minta Perusahaan Jalankan SOP dan Melengkapi Sistem Proteksi Kebakaran
Bagi warga yang meninggalkan rumahnya diharapkan melaksanakan pengecekan rutin instalasi listrik sesuai standart keamanan. Mulai matikan semua aliran listrik, termasuk stop kontak, lampu, dan peralatan elektronik.
Cabut steker peralatan elektronik yang tidak digunakan.
"Kami mengimbau bila melakukan perjalanan jauh dalam waktu lama agar mematikan aliran listrik pada peralatan elktronik saat meninggalkan rumah. Bukan hanya dimatikan ya, seperti kipas angin tidak hanya di off kan saja, kalau perlu colokan nya dicabut, " terangnya.
Selain elektronik, pihaknya menyampaikan agar singkirkan barang barang yang mudah terbakar, seperti kain, kertas, dan korek api.
"Termasuk memastikan kompor gas dalam kondisi dicabut alirannya ke tabung gas," ujarnya.
BACA JUGA:Ratusan Kebakaran di Lahan Terbuka, DPKP Surabaya Masifkan Giat Patroli
Kemudian yang perlu diperhatikan adalah melaporkan kepada keamanan setempat jika akan meninggalkan rumah dengan waktu cukup lama.Dengan demikian diharapkan dapat mencegah terjadinya kebakaran di rumah saat libur panjang Nataru.
"Kemudian kalau bisa titip ke petugas keamanan kampung, pesan bahasanya bepergian, titip jaga rumah. Atau memberitahukan kepada RT atau tetangga sekitar sebelum meninggalkan rumah dalam keadaan tanpa penghuni. Dengan melaporkan kepada keamanan setempat, jika terjadi kejadian yang tak diinginkan dapat ditangani sesegera mungkin, " tandanya.
Dedik juga mengimbau tempat usaha kantor, gedung dan sekololah agar menyediakan petugas untuk menjaga selama 24 jam.
"Kami minta perusahaan melengkapi sistem proteksi kebakaran dan menjalankan SOP. Kami meminta segera hubungi Call center 112 jika menemui kondisi darurat sehingga petugas bisa cepat melakukan penanganan. Saya kasih contoh seperti kebakaran gudang Tiner di Kalianak kemarin terlambat mealporkannya sehingga petugaa datang kondisi api sudah membesar. Ini sangat disayangkan. Sehingga kalau ada kejadian kedaruratan segera menghubungi 112," paparnya.(alf)