SURABAYA, MEMORANDUM-Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jawa Timur mendatangi gudang tiner yang terbakar di Jalan Kalianak 55 Madya, Rabu 20 Desember 2023. Digelarnya olah TKP, untuk melakukan pemeriksaan yang bisa mengungkap penyebab kebakaran.
Hanya saja, pemeriksaan urung dilakukan karena saksi kejadian dianggap masih kurang. Sebelum melakukan olah TKP, petugas sempat kesulitan masuk. Sebab, kondisi gerbangnya terkunci. Mereka harus menunggu pegawai yang membawa kunci.
Tak lama, dua pegawai tiba di lokasi untuk membuka gerbang. Tim Labfor selanjutnya masuk dan menyebar untuk mengamati kondisi gudang. Satu diantaranya meminta pegawai gudang menjelaskan tata ruang gudang untuk membuat sketsa. Termasuk, menunjukkan lokasi meja kerja bosnya yang diperkirakan sebagai titik awal api.
BACA JUGA:Ditpolairud Polda Jatim Siagakan Kapal Patroli Jelang Nataru
Sukarji, salah satu karyawan, terlihat memaparkan setiap sudut ruang bangunan. Mulai bagian depan tempat penumpukan drum bekas tiner, area tempat pegawai menuangkan tiner, sampai meja bosnya.
BACA JUGA:Jatuh karena Dengar Ledakan, Anggota Damkar Jadi Korban di Kebakaran Gudang Tiner Kalianak
Hanya saja, petugas kemudian merasa penjelasannya tidak cukup. Sebab, Sukarji tidak berada di gudang saat kejadian. Kamis, pegawai lain, juga tidak melihat langsung titik api. "Kebetulan saya di pos penjagaan. Tiba-tiba lihat api sudah besar di lantai," kata Kamis.
Ia spontan berlari keluar menyelamatkan diri. Kamis merasa api yang dilihat mustahil dipadamkan. “Kejadiannya sangat cepat, kalau tidak langsung lari bisa menjadi korban,” ungkap Kamis.
Karena kedua pegawai itu tidak bisa menjelaskan situasi dengan detail, tim labfor akhirnya menunda pemeriksaan. Mereka memilih menunggu pegawai lain yang menjadi saksi kejadian. "Informasinya pulang kampung semua," kata petugas Labfor yang tak mau menyebutkan namanya.
"Nggak memungkinkan kalau pemeriksaan diteruskan. Jadi, perlu menunggu dulu sampai yang benar-benar tahu agar situasinya jelas," imbuh dia.
Dalam pemeriksaan awal, kata dia, yang dilakukan sebatas membuat sketsa bangunan. Upaya memastikan jalur kelistrikan tidak berbuah hasil karena pegawai yang ada tidak tahu. "Padahal sangat penting. Lihat saja bangunanannya sudah rusak seperti ini,” tutup dia.(fdn)