SURABAYA, MEMORANDUM - Memperkuat peran pelayanan bagi penyelenggara Pemilu, Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jawa Timur (KPU Jatim) melalui Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, dan Partisipasi Masyarakat (Sosdiklih Parmas) menggelar Pelatihan Kehumasan dan Protokol.
Anggota KPU Jatim Gogot Cahyo Baskoro menyampaikan, peserta pelatihan kehumasan dan protokol diikuti perwakilan sekretariat dari KPU Jatim dan KPU kabupaten/kota. “Masing-masing terdiri dari Divisi Sosdiklih, Parmas, dan SDM,” jelas Gogot Cahyo Baskoro saat memberikan sambutan.
Pelatihan tersebut penting diselenggarakan, mengingat kapasitas kehumasan dan keprotokolan sangat perlu dimiliki setiap lembaga.
"Pelatihan potokol jangan dimaknai sebatas pembawa acara atau aktivitas lain yang berkaitan dengan melayani tamu. Tapi protokol lebih dari itu, bagaimana kita bersikap dan berperilaku yang menjunjung tinggi terhadap forum dan orang lain menjadi bagian dari adab dalam bergaul," kata Gogot.
BACA JUGA:KPU Jatim Gandeng Mahasiswa Berperan Aktif di Pemilu 2024
Ia melanjutkan, dalam tiga hari ke depan, peserta akan mendapatkan berbagai materi. Sesi pertama yaitu berkaitan dengan public speaking. Gogot beranggapan skill mengenai public speaking penting pula bagi komisioner, sehingga ketika didaulat menjadi narasumber selalu siap.
"Berbicara itu mudah, menyampaikan materi itu mudah, tapi bagaimana berbicara dan menyampaikan materi untuk bisa diperhatikan dengan baik oleh audiens itu perlu terus dipelajari," katanya.
Berikutnya, masih disampaikan oleh Gogot, peserta juga dibekali dengan materi keprotokoleran dan MC formal. Maka sengaja, hari ini peserta yang dihadirkan ialah orang-orang yang biasa menangani kegiatan. Bagi komisioner, ke depan juga dapat melakukan evaluasi terhadap kompetensi dan kinerja staf saat memanajemen kegiatan.
Tak kalah seru, materi berikutnya yaitu service excellence dan grooming. Gogot mengatakan grooming ini teknik bagaimana membangkitkan suasana atau forum.
BACA JUGA:KPU Jatim Serah Terimakan Bendera Kirab ke KPU Wonogiri Jateng
"Nah ini sangat menarik, sebagai lembaga layanan, utamanya kepada peserta pemilu, pemilih, stakeholders dan masyarakat luas, penyelenggara pemilu dituntut untuk memberikan layanan lebih dari standar," kata mantan penyiar radio Soka.(day)