MALANG, MEMORANDUM – Ada pesan terakhir atau wasiat untuk salah satu anak kembarnya yang diduga ditulis Wahab (44), guru Sekolah Dasar (SD) di Kota Malang itu, sebelum mengakhiri hidup bersama istri dan anak.
Dalam tulisan yang diduga dibuat korban itu, ia meminta, agar salah satu anak kembarnya menurut keluarga kerabatnya. Selain itu, juga menjelaskan jika uang dari 'papa mama', digunakan untuk biaya pemakaman papa mama.
Lewat salah satu teman guru, korban dikenal sebagai pribadi yang baik, berintegritas dan rajin beribadah. Teman korban mengaku, terakhir komunikasi adalah satu hari sebelum kejadian, yakni Senin, 11 Desember 2023.
BACA JUGA:Juara Paduan Suara Itu, Telah Pergi untuk Selamanya
"Kemarin, sempat minta izin untuk pulang duluan. Saat itu, ia bilang kalau ada perlu ingin menjemput anaknya," terang Kepala Sekolah Sri Mursinah, atau teman se-profesi almarhum, saat ditemui di sekitar kamar mayat Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang, Selasa, 12 Desember 2023.
Namun, ia mengaku tidak mempunyai firasat apa-apa terhadap aktivitas almarhum. Dan hingga akhirnya, baru Selasa, 12 Desember 2023 mendapatkan kabar dari teman se-profesi tentang kematian korban.
BACA JUGA: Tiga Jenazah Ditemukan di Kontrakan Saptorenggo
Mendengar kabar kematian, pihak sekolah langsung melakukan pengecekan, bahkan mendatangi kawasan kamar mayat di RSSA.
Lebih lanjut ia menjelaskan, ada salah satu temuan di lokasi terjadinya peristiwa. Yakni sebuah tulisan yang tertulis di semacam kaca rias. Diduga, itu adalah tulisan korban.
Tulisan tesebut di antaranya berbunyi, 'Kakak jaga diri. Papa, mama, adik pergi dulu. Uang papa mama, untuk pemakaman jadi satu' dan lainnya.
Namun, saat disinggung apa arti dan maupun maksud dari korban yang diduga bunuh diri, sang guru tidak bisa mengambil bisa kesimpulan.
"Kalau tentang itu (tulisan di kaca rias, red) saya tidak bisa menyampaikan," pungkasnya. (*)