JEMBER, MEMORANDUM - PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 9 Jember melakukan sejumlah antisipasi menghadapi musim hujan yang sudah sering terjadi di beberapa wilayah mulai dari Pasuruan hingga Banyuwangi.
Berbagai langkah dilakukan untuk meminimalisasi gangguan terhadap perjalanan kereta api seperti banjir, tanah longsor, tanah gerak maupun amblesan pada jalur kereta api.
BACA JUGA:Hari Ketiga Pasca-Insiden di Yogyakarta, Perjalanan Kereta Api di Daop 9 Jember Kembali Normal
BACA JUGA:KAI Daop 9 Jember Pastikan Keberangkatan KA Wijayakusuma dari Stasiun Ketapang Tepat Waktu
“Hari ini Selasa, 14 November 2023, KAI Daop 9 Jember melakukan pemeriksaan bersama dengan Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Kelas 1 Surabaya untuk meninjau sejumlah daerah rawan antara Kalisat-Jember. Kegiatan ini sebagai bentuk komitmen Daop 9 Jember untuk menjaga perjalanan kereta api di seluruh area kerja KAI senantiasa lancar dan selamat,” kata Pelaksana Harian Manager Hukum dan Humas KAI Daop 9 Jember, Anwar Yuli Prastyo.
BACA JUGA:KAI Daop 9 Jember Bebaskan Penumpang Tak Bermasker
BACA JUGA:Mulai 1 Juni, KAI Daop 9 Jember Operasikan Kereta Api Pandalungan
Selain menyiagakan petugas selama 24 jam, untuk menghadapi musim penghujan dan dalam rangka persiapan Angkutan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024, Daop 9 Jember juga memanfaatkan teknologi dengan memasang sebuah alat Pendeteksi Daerah Rawan (SIDAWAN) pada lokasi daerah rawan longsor.
BACA JUGA:Selama 2022 Wilayah Daop 9 Jember Telan 42 Korban
BACA JUGA:KAI Daop 9 Jember Gandeng IRPS Buka Kembali Museum Gerbong Maut Stasiun Bondowoso
Alat tersebut merupakan inovasi yang dikembangkan oleh Jajaran Daop 9 Jember di mana SIDAWAN itu akan menginformasikan secara real time jika terjadi masalah pada jalur rawan tersebut, sehingga petugas dapat langsung melakukan tindakan.
BACA JUGA:PT KAI Daop 9 Telah Terima 43 Sertifikat dari ATR/BPN Jember
BACA JUGA:Jaga Aset Negara, PT KAI Daop 9 Jember Gandeng Kejaksaan dan BPN
“Di Wilayah Daop 9 Jember yang terbentang dari Pasuruan sampai dengan Ketapang, total ada 25 titik daerah rawan, di mana 13 lokasi merupakan daerah rawan banjir, untuk rawan longsor terdapat di 8 titik, sedangkan sisanya merupakan rawan amblesan pada jalur KA, batu longsor dan tanah gerak,” kata Anwar.
Disamping menyiagakan petugas dan memasang alat pendeteksi, KAI Daop 9 juga telah menempatkan Alat Material Untuk Siaga (AMUS) di 8 lokasi, mulai dari Stasiun Pasuruan, Stasiun Probolinggo, Stasiun Klakah, Stasiun Tanggul, Stasiun Jember, Stasiun Kalisat, Stasiun Kalibaru dan Stasiun Ketapang.