BOJONEGORO, MEMORANDUM - Mempunyai riwayat operasi hernia awal tahun 2019 membuat Huda (24) tidak melupakan layanan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang telah meringankan biaya pengobatannya. Tentu tidak akan terbayangkan di benak Huda jika saat operasi tanpa memanfaatkan layanan JKN, maka biaya yang harus ia keluarkan juga cukup lumayan.
Pada bulan September 2023, Huda kembali menjalani operasi Hernia untuk yang kedua kalinya dan di rumah sakit yang sama. Dengan kembali dijamin oleh BPJS Kesehatan, Huda menjadi bisa bernafas lega dan tenang karena rumah sakit tempatnya operasi, memberikan pelayanan yang tidak membedakan dengan pasien lainnya. Terlebih, Aplikasi Mobile JKN sangat memudahkannya guna memantau ketersediaan jumlah tempat tidur di rumah sakit.
“Kalau dulu berobat ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) kadang mesti antre lama serta harus membawa juga Kartu Keluarga (KK), Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu JKN. Sekarang BPJS Kesehatan sudah meluncurkan Aplikasi Mobile JKN sehingga untuk mendaftar cukup online saja dari rumah. Saat saya akan operasi hernia yang kedua, rumah sakit hanya minta KTP saja untuk registrasi dan cepat sekali prosesnya, tidak rumit,” tegas Huda.
BACA JUGA:Hamil dan Harus Operasi Sumsum Tulang Belakang, Warga Bojonegoro Percayakan Program JKN
Huda menceritakan selama menjalani operasi hernia yang kedua, ia tidak mendapatkan perlakuan yang berbeda dengan pasien yang lainnya. Dokter dan perawat yang menangani sangat ramah dan cekatan sehingga membuat Huda tenang saat menjalani operasi.
“Bukan membandingkan dengan masa lalu namun saat ini layanan JKN luar biasa mudah dan cepat. Obat pun juga tidak pernah terlambat diberikan oleh dokter dan perawat. Operasi hernia ini juga bukan operasi besar namun jika tidak dalam kondisi dan situasi yang nyaman maka secara psikologis akan membuat pikiran tidak tenang,” terang Huda.
Huda yang berprofesi sebagai kontraktor ini mengaku rajin memanfaatkan Aplikasi Mobile JKN untuk memastikan dirinya aktif dalam kepesertaan JKN. Setiap bulannya ia tidak pernah menunggak untuk membayar iuran melalui kanal yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.
BACA JUGA:Aplikasi Mobile JKN Bikin Warga Bojonegoro Tenang Akses Layanan Kesehatan
“Saya ini kan pekerja swasta, jadi mesti rapi terutama soal keuangan termasuk untuk pembayaran iuran JKN yang setiap bulannya rutin dibayar sebelum tanggal sepuluh. Walaupun belum berkeluarga namun saya mempunyai ibu yang masih menjadi tanggungan dalam satu KK sehingga kepesertaan JKN nya pun sudah terdaftar. Alhamdulillah ibu saya sehat namun rutin setiap bulannya cek di puskesmas untuk mengetahui kondisinya sehat ataukah mungkin ada indikasi penyakit lainnya mengingat sudah usia 78 tahun,” papar Huda.
Huda bersyukur jika BPJS Kesehatan mampu mewujudkan pelayanan yang semakin lama semakin baik. Ia pun mengaku pernah datang ke kantor BPJS Kesehatan dan petugas yang melayani begitu ramah dan cekatan.
“Saat itu Aplikasi Mobile JKN saya mengalami kendala sehingga datang langsung ke kantor BPJS Kesehatan. Sambil menyelam minum air, saya pun menanyakan banyak sekali informasi tentang Program JKN agar lebih memahami dan dapat menjelaskan pada sanak keluarga apabila ada yang belum memahami,” tukas Huda.
BACA JUGA:Aplikasi Mobile JKN No Ribet, Warga Bojonegoro Puas
Selanjutnya Huda bersyukur, jika ia dan ibunya telah terdaftar menjadi peserta JKN sejak tahun 2018. Ia menyadari, kekurangan dari layanan JKN pasti ada namun menurutnya jika alur layanan saat berobat dipahami dengan benar, pasti tidak akan menimbulkan asumsi bahwa JKN itu rumit.
“Program JKN ini sudah sangat bagus dari tahun ke tahun dan sudah hampir merata di seluruh masyarakat, khususnya di Kabupaten Bojonegoro. Ayo, menjadi bagian dari layanan JKN itu sangat membahagiakan selain iuran yang kita bayarkan setiap bulannya adakah bentuk sedekah bagi peserta JKN yang membutuhkan banyak biaya untuk berobat,” tutup Huda.(ru)