MALANG, MEMORANDUM- Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Kabupaten Malang memilih mengambil langkah, jalur kekeluargaan untuk menyelesaikan unggahan ujaran kebencian yang ditujukan pada ketua umum PDIP Megawati Soekarno Putri. Pada akun facebook milik Randy Juniardi.
Pada akun Facebook-nya, pemilik nama asli Randi Juniardi Hafrin tersebut mengunggah foto banner Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri disertai narasi 'Iyo soale tangane teles Mak lampir'. Unggahan tersebut pun menjadi perhatian warganet.
Unggahan yang viral tersebut juga terdeteksi oleh Tim Siber DPC PDI Perjuangan Kabupaten Malang. Tidak tinggal diam, DPC PDI Perjuangan Kabupaten Malang kemudian pada Jumat, 10 November 2023 melakukan klarifikasi terhadap pengunggah ujaran kebencian di Facebook itu.
BACA JUGA:Maskot Pemkab Malang Burung Cucak Ijo dan Apel Bakal Diganti
Dimana wakil ketua DPC PDIP kabupaten Malang Abdul Qodir, yang didampingi beberapa pengurus DPC. Bertemu dengan Randi yang didampingi oleh ayahnya melakukan pertemuan dikantor DPC. Pada kesempatan itu ketahui, Randi telah menghapus unggahannya tersebut setelah viral di Facebook.
" Pertemuan ini untuk mengetahui sejauh mana, kebencian yang dimiliki Randy pada PDIP," kata, Abdul 'Adeng' Qodir.
BACA JUGA:Satreskoba Polres Jember Ungkap Jaringan Sabu dan Ladang Ganja
Adeng mengungkap, tanpa adanya pertemuan pihaknya tidak akan tahu seperti apa dan bagaimana sikap pemilik akun facebook tersebut. Ternyata yang bersangkutan masih terlalu muda dan sifatnya masih labil, yang terpenting unggahan yang dilalukan adalah akibat pengaruhakun- akun lain yang sering dilihatnya.
Sedangkan Randy sendiri, masih perlu banyak bimbingan untuk menggunakan medsos dengan baik, meski bukti nyata sudah ada dan hal itu bisa ditempuh jalur hukum. Namun PDIP masih sangat bijak dalam menangani permasalah ini. Apalagi 0emilik akun facebook tersebut masih remaja bahkan bisa dibilang masih anak- anak.
" Terkait permasalah ini masih bisa dilakukan dengan, cara lain yaiyu dengan jalur kekeluargaan guna menyelesaikannya," imbuh, Adeng.
Adeng juga menyampaikan, persoalan tersebut dapat menjadi pelajaran berharga bagi masyarakat, khususnya anak muda, agar lebih bijaksana dalam menggunakan media sosial. Terlebih memasuki tahun politik seperti saat ini.
Terpisah ketua DPC PDI Perjuangan kabupaten Malang, Didik Gatot Subroto, menyatakan sebenarnya PDIP bisa tegas mengambil langkah hukum, dengan membuat laporan ke kepolisian, namun ayah yang bersangkutan ternyata datang dan meminta maaf yang kemudian diterima oleh DPC DPI Perjuangan Kabupaten Malang dan BBHAR.
"Namun kami belum sepenuhnya menerima permohonan maaf tersebut, dan saya meminta pada yang bersangkutan agar mengedukasi kepada setidaknya 15 orang teman-temannya bahwa apa yang dilakukannya itu adalah hal yang salah," ujar, Didik
Hal itu sebagai punishment dengan membuat vidio, bersama 15 temannya dan dikirimkan pada kantor DPC PDIP. Jika hal itu dilakukan sebagai bukti, bahwa dirinya sudah benar-benar lakukan, baru kami sepenuhnya akan membuka pintu maaf sepenuhnya.
Usai dilakukan klarifikasi, Randi mengaku bahwa ia mengunggah narasi tersebut secara sadar tanpa disuruh oleh orang lain. Randi pun menyesali perbuatannya tersebut dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya dengan dibuktikan melalui surat pernyataan bermaterai serta video permohonan maaf kepada Megawati Soekarnoputri.