"Kami berkomitmen membuat kantor ini menjadi bersinar dan terus berdetak bagi setiap anak yang mencintai Sepak Bola. Tentu anda, Bapak Presiden, akan memperoleh hasil yang baik dalam sepak bola. Karena saya tahu Anda sangat ingin membawa negara ini menjuarai Piala Dunia, kan?" ujar Gianni.
Tujuan MoU ini adalah untuk percepatan pengembangan persepak - bolaan di Indonesia. Dan ini termasuk dengan mendirikan Kantor FIFA di Jakarta.
Tentang MoU FIFA - PSSI
Di mana di dalam MoU ini diatur dukungan Pemerintah Indonesia terhadap Kantor FIFA Jakarta tersebut. Dukungan itu direalisasikan dengan membantu penyediaan ruang kantor, International Organization Status, dan Operasional.
Di dalam MoU yang sama, diatur pula dukungan FIFA terhadap Indonesia. Dimana FIFA akan memberikan pembinaan dalam pengembangan dan pembangunan sepak bola Indonesia. Itu termasuk diberikan pada bidang Administrasi dan Tata Kelola, Stadium safety and security, Football integrity, Women's football, dan perwasitan.
Indonesia tidak setengah hati menyiapkan fasilitas Kantor FIFA Jakarta tersebut. Pada kantor dengan luas 926 meter persegi tersebut disediakan fasilitas lengkap, mulai dari Kantor Presiden FIFA, Kantor Wakil Presiden FIFA, menyediakan tiga kantor kepala departemen, conference room, meeting room, staff workspace, exhibition area, lounge, hingga executive lounge.
Berkenaan kantor FIFA tersebut, Erick Thohir mengungkapkan bahwa hubungan Indonesia dan FIFA sangat baik dan saling timbal balik demi memperkuat persepakbolaan Indonesia.
Sebagai bukti, di sisi Indonesia, bukan hanya menyiapkan kantor FIFA di Indonesia, namun pemerintah Jokowi juga menyiapkan training centre (TC) di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
TC seluas 30 hektar itu disiapkan dengan fasilitas lengkap yang meliputi delapan lapangan, asrama, hingga gedung latihan dalam ruangan.
FIFA sendiri, kata Erick, memberikan bantuan secara optimal. Salah satu buktinya adalah dikucurkannya dana FIFA Forward senilai 1,25 juta USD atau setara dengan Rp 19,2 miliar.
“Dana bantuan yang diberikan kepada Indonesia itu merupakan pendanaan FIFA Forward terbesar di Asia Tenggara,” ungkap Erick.
Dia menambahkan, "Jadi, ini harus diapresiasi dengan komitmen semua. Mulai dari pengurus PSSI, pemain, pelatih, ofisial, serta seluruh masyarakat untuk bekerja keras dan bersama-sama memajukan sepak bola. Jika FIFA saja percaya sepak bola kita bisa maju, maka kita harus lebih yakin lagi," ujar Erick. (*)