Pilwali Surabaya Maksimal 4 Paslon

Selasa 14-01-2020,09:25 WIB
Reporter : Agus Supriyadi
Editor : Agus Supriyadi

Surabaya, Memorandum.co.id - Dilihat dari jumlah 50 kursi di DPRD Surabaya, diperkirakan ada 3 pasang calon yang akan meramaikan pilwali dari jalur partai dan 1 paslon dari jalur independen. Ini dikatakan oleh Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (UWKS) Umar Sholahudin. Perkiraan bakal pasangan calon adalah PDIP maju  tanpa  koalisi dengan partai lain. Lalu ada  PKB, PKS, Partai Demokrat, dan sisanya satu pasangan lagi. “Setidaknya ada  tiga pasangan maju diusung parpol dalam pilwali,” ungkap Umar. Banyaknya calon wali kota yang bermunculan dalam Pilwali Surabaya justru menyehatkan alam demokrasi. Bahkan kemunculan Machfud Arifin ini menjadi kompetitor yang patut dipertimbangkan. “Pak Machfud memiliki kelebihan yaitu dari segi ketokohan dan geniologis yaitu asli Surabaya. Namun ada PR bagaimana dia mendapatkan tiket dalam pilwali,” tegas Umar Sholahudin, kemarin. Ia menyampaikan sampai sekarang Machfud Arifin harus berjuang karena dia bukan politisi partai. Minimal bisa menggandeng dua hingga tiga partai yang memiliki kursi di DPRD Surabaya. Kembali kepada nasib Machfud Arifin, masih lanjut Umar, ia harus mendekati beberapa partai seperti Gerindra, Demokrat,  dan PKB. Untuk mendapatkan tiket, Mahfudnya mampu menyakinkan para petinggi partai. “Yang perlu diingat, partai tidak serta mendukungnya. Karena masih menghitung popularitas dan elektabiltas Machfud Arifin,” beber Umar. Disinggung Mahfud sendiri pernah  menjadi ketua tim kampanye daerah (TKD) Jokowo dan Ma’ruf apakah bisa menggerus suara PDIP, Umar mengatakan sekarang ini memang PDI-P terlalu percaya diri. Sebab, maju pilwali tanpa koalisi dan mencalonkan  L- I dan L-2  dari kader sendiri. “Ini bisa menjadi bumerang jika lawan yang dihadapi itu terlalu kuat. PDIP harus berpikir strategis L-1 adalah kadernya dan L-2  orang lain,” ujar dia. Terkait nasib calon independen dalam pilkada. akan sulit menandingi calon yang diusung parpol. Berdasarkan pengalaman pilkada  di daerah lain, pemenang calon independen persentasenya kecil. Independen akan menang ketika pasangan yang diusul parpol itu kinerjanya jelek. Meski begitu, menurutnya pasangan independen tidak boleh berkecil hati. Sebab,  calon yang maju dalam pilwali kali ini  adalah orang baru dan bukan petahana. Artinya peluang  independen untuk menang dalam pilwali masih terbuka. “Yang penting calon independen memiliki popularitas dan elektabilitas bagus,” tutur Umar. (udi/rif)

Tags :
Kategori :

Terkait