Surabaya, Memorandum.co.id - Partai Nasional Demokrat (NasDem) dan Partai Demokrat (PD) belum bisa memutuskan apakah akan bergabung dengan koalisi Partai Gerindra, PKB, dan PAN, yang sudah memberi sinyal mengusung mantan Kapolda Jatim Irjenpol (Purn) Machfud Arifin, atau membangun koalisi dengan parpol lain.
Ketua Bappilu DPD Partai NasDem Surabaya Imam Syafii mengatakan, partainya belum bisa memutuskan siapa yang akan didukung pada pilwali nanti. "Kami masih menunggu keputusan DPP. Kami akan patuh siapa pun yang akan direkom DPP," tegas dia.
Imam mengakui, dengan modal tiga kursi di DPRD Surabaya, Partai NasDem memang butuh koalisi dengan parpol lain. Untuk itu, NasDem sudah berkomunikasi dengan sejumlah parpol. "Untuk kepastian parpol mana yang akan kita ajak berkoalisi masih menunggu calon yang direkom DPP," tegas dia.
Hal senada diungkapkan Wakil Bappilu DPD Partai NasDem Surabaya, Srihono Yularko. Menurut dia, 11 calon yang lolos penjaringan di DPD Partai Nasdem Surabaya telah dirimi ke DPW dan DPP. "Soal koalisi semua masih penjajagan, akan fix setelah rekom turun,” tandas dia.
Ditanya soal kabar DPP akan mengusung Machfud Arifin, Srihono mengaku belum tahu. "Saya belum tahu. Keputusan ada di DPP.
Plt Ketua DPC Partai Demokrat Surabaya Lucy Kurniasari ketika dikonfirmasi menyatakan, pihaknya masih lobi-lobi politik ke parpol lain. "Sementara untuk calon wali kota, sesuai arahan DPP, Partai Demokrat akan membuka pendafataran dulu akhir Januari ini,"jelas dia.
Ketua Bappilu DPD Partai Golkar Agus Sudarsono ketika dikonfirmasi soal koalisi dan calon yang bakal diusung belum bisa komentar banyak. "Belum... Belum mas," ujar dia. (dhi/rif)