GRESIK, MEMORANDUM - Satrekrim Polres Gresik menetapkan dua tersangka atas tewasnya siswa perguruan silat RNH (17) asal Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan.
Dua tersangka itu adalah B (26) selaku pelatih yang berduel dan menendang dada korban, serta H (26) selaku wasit sekaligus pelatih yang bertanggung jawab latihan tersebut. Kedua tersangka berasal dari Kabupaten Lamongan.
"Kita sudah menetapkan dua orang tersangka. Yakni pelatih dan wasitnya," kata Kasat Reskrim Polres Gresik AKP Aldhino Prima Wirdhan, Selasa 7 November 2023.
BACA JUGA:Duel dengan Pelatih, Pesilat di Gresik Tewas saat Latihan
B dan H dijerat Pasal 351 Ayat (3) KUHPidana tentang penganiayaan yang mengakibatkan meninggal dunia. Mereka kini mendekam di Rutan Mapolres Gresik.
Masih menurut Aldhino, sejauh ini belum ada tambahan saksi yang diperiksa. Masih enam orang, termasuk tersangka B dan H.
"Kami juga masih mendalami terkait penyakit penyerta pada korban. Menunggu keterangan dari pihak keluarga," tandasnya.
BACA JUGA:Polisi Periksa Pelatih dan 5 Saksi Tewasnya Pesilat di Gresik
Sebelumnya, hasil autopsi menunjukkan bahwa tidak ditemukan luka fatal pada tubuh korban. Hanya memar di bagian dada dan kepala. Namun hal itu menjadi pemicu korban sesak napas dan meninggal dunia.
Tidak hanya itu, fakta baru terungkap bahwa latihan silat gabungan antara Rayon Prupuh dan Rayon Dalegan itu tidak mengantongi izin. Termasuk tidak sesuai SOP, karena sabung atau duel dilakukan tanpa alat pengaman.
Sebelumnya diberitakan, aktivitas latihan perguruan silat di Kabupaten Gresik kembali memakan korban.
Kali ini, seorang siswa perguruan silat berinisial RNH (17) asal Paciran, Kabupaten Lamongan meninggal dunia usai duel dengan pelatih di Desa Dalegan, Kecamatan Panceng, Gresik, Minggu 5 November 2023 malam.
BACA JUGA:Ironis! Latihan Silat di Gresik Memakan Korban Jiiwa
Informasi yang dihimpun, peristiwa nahas itu berlangsung di halaman salah satu sekolah sekira pukul 21.00 malam dengan diikuti belasan siswa.
Sebelum latihan, pelatih sudah menanyakan kepada seluruh siswa barangkali ada yang sakit.
Namun, saat itu tidak ada siswa yang mengeluh sakit. Sehingga latihan dilanjutkan hingga sesi terakhir sekira pukul 23.30 berupa sesi sabung atau duel antarsiswa.
Duel itu dilakukan tanpa alat pengamanan. RNH tidak menemukan pasangan sabung sehingga di pasangkan dengan seorang pelatih. Mulanya korban menyerang lebih dulu dengan pukulan tangan kosong.
BACA JUGA:Polisi Tangkap Pengeroyok Pesilat PSHT
Setelah itu, sang pelatih menyerang balik dengan satu kali tendangan pada bagian dada korban hingga langsung jatuh telentang ke tanah dan pingsan.
Pelatih dan siswa lain berupaya memberikan pertolongan pertama namun kondisi korban semakin lemas.
Korban lalu dibonceng menggunakan sepeda motor untuk dibawa ke Puskesmas Panceng.
Namun sebelum tiba di puskesmas korban sudah meninggal dunia dikuatkan dengan hasil pemeriksaan dari petugas medis Puskesmas Panceng dan terdapat luka memar pasa bagian dada korban.(and/har)