SURABAYA, MEMORANDUM - Bencana alam dan nonalam sangat mungkin terjadi dan melanda kota besar seperti Surabaya. Misalnya, bencana banjir atau kebakaran.
Karena itu, menghadapi tantangan bencana pada 2024 mendatang, Komisi A DPRD Surabaya bersama Pemerintah Kota (pemkot) Surabaya telah mempersiapkan anggaran khusus untuk memulihkan dampak pascabencana.
Anggota Komisi A DPRD Surabaya Josiah Michael mengatakan, pihaknya memastikan pos anggaran pemulihan pascabencana yang tengah dirancang pada R-APBD 2024 siap dan cukup.
“Sementar ini tidak perlu ditambah, kami di Komisi A menilainya sudah sangat cukup untuk membantu masyarakat yang terdampak bencana. Tidak ada kekurangan di sektor ini,” kata dia, Minggu, 5 November 2023.
BACA JUGA:Komisi C DPRD Surabaya Minta Proyek Saluran Selesai Akhir November
Untuk angkanya, Josiah belum bisa memastikan. Sebab masih dalam tahap pembahasan. Belum digedok final. Yang jelas, tak berbeda jauh dengan anggaran di tahun 2023.
Politisi PSI ini menyampaikan, anggaran bantuan pemulihan pascabencana ini lintas dinas. Tidak melulu diambil dari pos BPBD Surabaya. Artinya bisa diambil dari dinas lain seperti misalnya, dinas cipta karya.
Kemudian BPBD Surabaya yang melakukan pengawasan terkait pemanfaatan anggaran tersebut.
BACA JUGA:Bangun Underpass di Taman Pelangi, Komisi C DPRD Surabaya Minta Pemprov Jatim Ikut Andil
“Memang Surabaya ini wilayah yang rawan bencana, sehingga tetap harus diberikan perhatian khusus,” kata dia.
Adapun dana penanggulangan atau pemulihan pascabencana tersebut menyasar subyek atau korban. Bukan memberikan intervensi terhadap obyek.
“Misal ada kebakaran, kebanjiran, itu yang disentuh adalah manusianya. Diberikan bantuan seperti permakanan, selimut, dan lain sebagainya. Sedangkan untuk memperbaiki obyek seperti rumah yang rusak, itu diambil dari sektor lain. Misalnya dari Baznas,” pungkas Josiah.(bin)