SURABAYA, MEMORANDUM - Sepak terjang IP di dunia gelap bisnis esek-esek memang seumur jagung. Tapi, bocah berusia 17 tahun itu cukup mahir dalam mencari perempuan hingga menjualnya di media sosial (medsos) facebook.
Dalam melancarkan bisnis haramnya itu, IP tidak sama sekali membeberkan ke korban akan dijual ke pria hidung belang.
Di awal percakapan dan pertemuan, siswa salah satu Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kota Surabaya itu menjanjikan keduanya bakal dijadikan pemandu lagu di sebuah rumah karaoke.
BACA JUGA:Pemuda Wonokromo, Surabaya Jual Dua Gadis Layani Pria Hidung Belang
"Jadi korban ini tidak tahu dan tidak sadar kalau dijual," kata Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak Ipda Yoga Prihandono, Rabu 1 November 2023.
"Sejak awal, dia (dua korban) dibujuk bakal dijadikan LC (pemandu lagu, red) di salah satu rumah karaoke. Korban tak tahu sama sekali," imbuh mantan Kanitreskrim Polsek Tandes itu.
Kepada penyidik, IP mengakui jika uang hasil bisnis prostitusi itu digunakan untuk memenuhi gaya hidupnya di Surabaya.
BACA JUGA:Ternyata Seperti Ini Modus Prostitusi Online yang Dijalankan Pemuda Wonokromo, Surabaya
Selain untuk membeli pakaian bermerek, IP juga sering mengajak teman-temannya untuk nongkrong dan makan bersama.
"Untuk hasil, kita tentu tahu anak muda jaman sekarang. Dengan gaya hidup. Buat lifestyle," tegas Yoga.
Dalam kesempatan itu, alumnus Akademi Kepolisian (AKPOL) 2020 itu mengimbau, kepada orang tua agar lebih memberikan perhatian lebih ke anaknya. Sebab, dengan pesatnya teknologi, kata dia, bisa memberi dampak negatif ke anak-anak remaja.
BACA JUGA:Bisnis Prostitusi Online di Icon Apartemen Gresik Dibongkar Polisi
"Dengan pesatnya teknologi, itu juga bisa memberikan dampak negatif ke anak itu. Dan juga, harus menjadi pengawasan lebih bagi orang tua. Jadi dengan adanya kasus ini, saya harap orang tua bisa memberikan pengawasan lebih ke anak," tutup dia.(fdn)