MALANG, MEMORANDUM - Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan (DTPHP) Kabupaten Malang terus berupaya membudidayakan tanaman asli Kabupaten Malang.
Seperti yang saat ini dilakukan yaitu berusaha untuk melestarikan keberadaan tanaman pangan yaitu padi Sukanandi. Konon, padi tersebut merupakan tanaman pangan para petinggi kerajaan Singhasari pada saat itu.
"Kami begitu mendengar adanya petani yang masih ada menanam, langsung menelusuri keberadaan tanaman padi tersebut," terang, Ir. Avicenna Medisica Saniputera, M.T., M.H.
Avicenna mengungkapkan, pihaknya selama tujuh bulan menelusuri keberadaan tanaman padi tersebut, akhirnya ditemukanlah petani yang masih menanam padi Sukanandi. Yaitu Supandri (71) yang beralamat di Dusun Maris Desa Bocek kecamatan Karangploso kabupaten Malang. Dia merupakan satu-satunya petani yang masih membudidayakan tanaman padi Sukanandi.
BACA JUGA:PT Wilmar Padi Indonesia Bantu Kesulitan Petani di Sidoarjo
Memang tidak banyak petani yang suka menanam padi yang berumur panjang pada saat ini. Karena untuk menanam padi Sukanandi dibutuhkan waktu rata- rata 6 bulan, mulai dari pengolahan lahan hingga panen. Sama halnya dengan tanaman padi jenis padi Jawa, Genja Rawis, Gondel Wesi dan Ketan.
"Namun hal semacam ini perlu dipertahankan dan dilestarikan, meski saat ini teknologi sudah berupaya memperpendek masa tanam," kata Avicenna.
Seperti yang saat ini dilakukan oleh Supandri, pihak DTPHP melakukan pendampingan. Bahkan tidak hanya itu pihak dinas juga akan mengembangkan tanaman padi tersebut agar bisa ditanam para petani lainnya. Dengan membeli hasil panen saat ini, untuk di berikan oada kelompok tani yang ada di wilayah kabupaten Malang
Karena kalau mendengar dari penuturan Supandri, sering dikunjungi oleh petani dari luar kota seperti dari Mojokerto, Blitar dan beberapa kota lainnya hanya untuk membeli hasil panen padi Sukanandi miliknya.
BACA JUGA:Dewan Minta Percepat Tambahan Luas Tanam Padi di Ngawi
"Nampaknya mereka beli juga untuk bibit, karena belinya tidak banyak mungkin antara 1 sampai 2 kilo saja," imbuh Avicenna.
Perlu diketahui bahwa bulir padi Sukanandi itu tidak sama dengan padi yang ada. Bulir yang dihasilkan padi Sukanandi bentuknya bulat dan padat.
Terkait untuk rasa nasinya, sangat pulen dan rasa yang dihasilkan sangat beda dengan padi lainnya. Apalagi tanaman padi Sukanandi ini tidak banyak membutuhkan air, jika pada musim penghujan tanamannya akan tinggi dan bulirnya semakin banyak.
"Tanaman padi Sukanandi tidak bergantung pada musim, bisa ditanam pada musim apapun," tutur Avicenna.
BACA JUGA:Luas Tanam Padi Ditarget Tambah 11,949 H