JEMBER, MEMORANDUM - Ratusan hektar tanaman cabai di Kabupaten Jember terancam gagal panen akibat terserang antraknosa. Akibatnya, hasil panen berkurang hingga 50 persen dari hasil panen biasanya.
Sejumlah petani cabai di Kecamatan Ambulu, Jember mengeluhkan tanaman mereka rusak akibat penyakit antraknosa.
Mereka mengeluhkan buah cabai mereka busuk dan berjatuhan. Selain itu, daun cabai mengeriting dan timbul bercak-bercak dan membuat tanaman mati.
Salah satu petani setempat, Sutimin (46), menerangkan, kondisi ini dialami sejak 4 bulan terakhir akibat kemarau panjang. Panas ekstrem dan air tanah yang mengering mengakibatkan tanaman rentan akan terjangkit penyakit.
BACA JUGA:Harga Anjlok, Petani Jember Bagi-bagi Sayur Mayur Gratis ke Masyarakat
"Petani bahkan terpaksa mengeluarkan biaya lebih untuk mengairi sawah dengan menggunakan diesel agar tanaman tetap hidup. Meski begitu, sebagian besar tanaman tetap terjangkit penyakit. Hasil panen pun berkurang drastis hingga 50 persen dari panen biasanya," beber Sutimin Rabu 18 Oktober 2023.
Sementara itu, Ketua Perempuan Tani HKTI Kabupaten Jember, Eka Purwati mengatakan, terdapat kurang lebih seratus hingga dua ratus hektar tanaman cabai di Kecamatan Ambulu yang terserang penyakit.
"Cuaca panas ekstrem di siang hari sedangkan pada malam hari suhu berubah menjadi dingin dan berkabut membuat daya tahan tanaman menjadi lemah dan mudah terserang penyakit," kata Eka.
"Hingga kini belum ada solusi mengatasi hal tersebut. Untuk meminimalisir kerusakan, petani setiap hari melakukan penyiraman tanaman. Hal tersebut membuat biaya membengkak dan petani terancam merugi," ungkapnya.
BACA JUGA:Usung 8 Tuntutan, Ratusan Petani Kepung DPRD dan Kantor Gubernur Jatim
Lantaran Antraknosa dapat menyebar dengan cepat melalui angin, air, dan serangga. Faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko serangan antraknosa antara lain adanya Curah hujan tinggi dan sebaliknya Suhu yang tinggi, dan Kelembaban yang tinggi. Sehingga tanaman yang stres karena kekurangan air atau nutrisi.
Cara mencegah serangan Antraknosa petani harus berani melakukan rotasi tanaman, menanam varietas cabai yang tahan terhadap antraknosa, menjaga kebersihan lahan, melakukan penyiraman yang teratur, melakukan penyemprotan fungisida secara preventif.
Jika tanaman cabai sudah terserang antraknosa, petani harus mencabut dan memusnahkan tanaman yang terserang. Penanganan antraknosa yang tepat dapat membantu mengurangi penyebaran penyakit dan mencegah gagal panen.(edy)