“Upaya ini bukan untuk meniadakan BPA tapi mengatur penggunaannya sehingga keamanan masyarakat bisa terjaga. Utamanya dalam tumbuh kembang, sebab kualitas anak masa depan yang menentukan adalah kualitas mereka saat ini,” paparnya.
Prof Junaidi berpesan kepada masyarakat untuk bijak dalam memilih makanan dan minuman sehari-hari. Salah satu yang menjadi indikator pendukungnya adalah informasi yang cukup tersampaikan kepada masyarakat. Selain itu pelaku industri mempunyai tanggung jawab secara sosial.
“Pelaku industri tidak hanya memproduksi komoditas tapi punya tanggung jawab sosial. Tanggung jawab mereka memberikan informasi secara lengkap bahwa produknya mengandung polikarbonat yang dapat melepaskan BPA,” tukasnya. (*)