SURABAYA, MEMORANDUM - Pedagang THR Mall menagih janji Pemkot Surabaya yang berencana menggandeng investor baru. Sebab, pasca berakhirnya perjanjian kerjasama antara Pemkot Surabaya dengan PT Sasaba Boga pada 31 Maret 2019 lalu, pertokoan IT yang terletak di Jalan Kusuma Bangsa nomor 116 - 118 Surabaya ini sama sekali tak tersentuh perhatian akan nasib kedepannya.
Pantauan Memorandum di dalam pusat perbelanjaan IT yang pernah jaya pada masanya kini kondisinya sangat kusam dan suram karena faktor pengahayaan yang kurang. Hal tersebut terkesan menyeramkan. Pengunung yang datang hanya bisa dihitung jari.
Ketua Paguyuban Pedagang Komputer dan UKM eks Hi-Tech Mal (THR Mall), Rudi Abdullah menagih janji Pemkot Surabaya. Dimana pemkot akan menunjuk pengelola baru untuk pegelolaan gedung.
"Kalau pemkot tidak mampu mengelola gedung THR Mall, harusnya menggandeng pihak ketiga atau investor baru. Karena ini menyangkut nasib pedagang, kasihan kalau kondisinya terus menerus seperti ini," kata Rudi.
BACA JUGA:THR Mall Surabaya Kian Mengenaskan, Pengunjung Sepi, Pedagang Merugi
Selain sistem pengelolaan, pihaknya mengaku banyak yang mengeluhkan akses keluar masuk di THR Mall. "Masak aksesnya cuma tiga aja. Selain itu kondisi eskalator yang ditutupi papan kayu. Masak ada Mall kondisinya seperti ini. Saya melihatnya sangat miris nasih THR Mall ini. Apalagi tidak ada fasilitas pendukung seperti ATM. Ini kan sangat diperlukan di dalam pusat perbelanjaan," imbuhnya.
Pihaknya mendorong pemkot tidak tinggal diam saja dan harus melakukan action agar THR Mall kembali ramai seperti dulu.
"Kalau melakukan refitalisasi kemungkinan tidak. Paling tidak pemkot menggandeng investor baru agar THR Mall ini terurus, tidak dibiarkan saja seperti ini, lama lama tambah mati ini THR Mall kalau pemkot tidak melakukan tindakam yang jelas," tandasnya.
Hal yang juga diutarakan Rosyid, pegawai toko laptor di lantai dasar Blok A1 THR Mall. Ia mengaku kondisi THR Mall sangat sepi pengunjung. "Bahkan sampai pernah sehari nggak ada pelanggan sama sekali," ungkapnya.
BACA JUGA:Wali Kota Janji Bakal Hidupkan Kembali Hitech Mall, THR, dan TRS
Ia mengaku rata rata masih ada satu pelanggan yang mampir ke tokonya. Kondisi ini tentu berbeda jauh dengan beberapa tahun silam saat THR Mall masih dikelola pihak swasta.
"Omzetnya turun drastis sampai 90 persen dibanding dulu. Dulu stand saya ini berada di belakang. Meski demikian, di belakang rata rata sehari ada 5 pembeli yang datang ke stand. Sekarang hanya satu saja sehari. Bahkan sehari tidak dapat pembeli juga sering," kata Rosyid.(alf)