SURABAYA, MEMORANDUM - Para pedagang merasakan dampak positif pasca penutupan TikTok Shop atau e-commerce oleh pemerintah. Mereka menilai, pelanggan yang selama ini lari belanja di sosial media, kini mulai kembali ke pasar tradisional.
Ahmad, salah satu pedagang mengaku senang dengan kebijakan yang dikeluarkan pemerintah yang melarang media sosial melayani transaksi dan pembayaran di platform-nya seperti e-commerce.
"Namun meski ada larangan tidak boleh berjualan, nyatanya masih banyak juga yang berjualan. Orang orang masih live barang dagangan mereka seperti biasanya. Saya berharap tidak ada lagi kompetitor antara pedagang online maupun pedagang konvensional. Kalau ada harus ada aturan yang jelas," katanya, Minggu, 8 Oktober 2023.
BACA JUGA:Penutupan TikTok Shop, Pengamat Ekonomi Unair: Bukan Terobosan Efektif
BACA JUGA:TikTok Shop Ditutup, Pedagang Pasar Tradisional di Surabaya Optimistis Kunjungan Meningkat
Ia berharap ekonomi kerakyatan di Pasar Kapasan ini kembali pulih. Sebab ia mengeklaim maraknya transaksi di TikTok Shop, membuat omzetnya turun hingga 80 persen.
"Semoga pemerintah bijak menerbitkan regulasi agar, persaingan bisnis ini sehat. Karena kalau tidak ada ketegasan dan aturan yang jelas, kita sebagai rakyat menengah kebawah akan kalah dan tersingkirkan," tandasnya.
BACA JUGA:TikTok Shop Ditutup, Pedagang Pasar Kapasan Surabaya Kebanjiran Orderan
Namun tidak bisa dipungkiri, di tengah kemunculan sistem perdagangan dan pola berbelanja yang baru atau online membuat keberadaan pedagang konvensional terancam.
"Mau tidak kita harus menyadari kemajuan teknologi ini belanja bisa lewat online, namun saya tekan kan kembali harus ada aturan yang jelas agar semua bisa selaras berjalan beriringan," pungkasnya. (*)