6. Kategori guru Bahasa dan Sastra Indonesia: Imam Ghozali (SDN Jombatan 3, Jombang)
7. Kategori guru Bahasa dan Sastra Daerah: Siswantoro (SMPN 3 Kras, Kediri)
Acara Anugerah Sutasoma dimeriahkan dengan pertunjukan sastra alih wahana sastra anak dongeng “Timun Mas” ke dalam drama musikal yang dimainkan oleh Teater SMKN 12 “The9atre” Surabaya, pembacaan puisi oleh Mutiara Lintang (alumni Universitas Airlangga, pemenang lomba membaca puisi Pekan Seni Mahasiswa Tingkat Nasional tahun 2018), kidungan jula-juli oleh Imam Riadi (Blitar), musikalisasi puisi oleh Komunitas 3A Bondowoso, dan ditutup dengan persembahan musikalisasi puisi oleh SMAN 15 Surabaya (juara pertama Festival Musikalisasi Puisi Tingkat Jawa Timur tahun 2023).
Dewan juri Anugerah Sutasoma 2023 terdiri atas akademisi, peneliti, dan sastrawan. Mereka adalah Prof. Dr. Djoko Saryono, M.Pd. (Guru Besar Sastra Indonesia Universitas Negeri Malang), Prof. Dr. Darni, M.Hum. (Guru Besar Sastra Jawa Universitas Negeri Surabaya), Dr. M. Shoim Anwar, M.Pd. (Sastrawan dan dosen Universitas Adi Buana Surabaya), Bramantio, M.Hum. (kritikus sastra, dosen Universitas Airlangga), dan Mashuri, M.A. (sastrawan, peneliti sastra, Dewan Kesenian Jawa Timur).
Ketua panitia Anugerah Sutasoma 2023, Yulitin Sungkowati, M.Hum., menjelaskan bahwa teknis dan sifat Anugerah Sutasoma memang berbeda dengan sayembara. Anugerah tersebut didesain sebagai penghargaan yang sifatnya apresiatif, bukan kompetitif.
Adapun dalam penghargaan yang aktif adalah panitia di Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur. Pihak panitia yang proaktif untuk mengumpulkan karya dan menelusuri sepak terjang sastrawan dan penulis di Jawa Timur dalam kurun waktu tertentu.
Namun, panitia tetap terbuka untuk menerima kiriman buku dan usulan berkas dari para penulis dan komunitas di Jawa Timur. Kami membuka kiriman dan usulan sepanjang tahun, panitia akan memroses sesuai tahapan yang telah ditentukan.
Gelaran Anugerah Sutasoma ini diharapkan semakin menyemarakkan kehidupan sastra, seni, dan budaya di Jawa Timur.(ziz)