Jember, memorandum.co.id - Ratusan anggota Koperasi Ketajek Makmur sambut rombongan Kapolres Jember AKBP Alfian Nurrizal SH SIK MHum, di Desa Pakis, Kecamatan Panti, Jember, Sabtu ( 28/12). Dengan rasa haru atas ungkapan bersyukur terselenggaranya pembentukan pengurus baru Koperasi Ketajek Makmur.
Tepat pukul 10.00, rombongan pejabat utama Polres Jember bergerak dari Mapolsek Panti. Mereka mengendarai motor trail menyusuri jalan bebatuan yang masih basah bekas hujan.
Perjalanan memasuki kawasan Ketajek melewati jalan berliku menanjak tajam. Di tepian hutan berjajar hamparan pohon dan semak belukar hijau alam perbukitan. Sesekali menjumpai aliran sungai jernih menyuguhkan pemandangan yang masih alami.
Perjalanan yang tak membosankan, membius rasa lelah hingga membuat tertantang orang nomor satu kepolisian di Jember untuk menjelajah wilayah perkebunan hingga tiba ke tujuan.
Ratusan orang warga berpakaian hitam bergambar sosok AKBP Alfian Nurrizal yang bertuliskan slogan ”Jegeh Apike Jember ” terlihat memadati jalan perkebunan. Dari wajah mereka tergambar cita-cita yang lama terpendam.
Mereka sedang menunggu kedatangan rombongan Polres Jember untuk bersama-sama merayakan tasyakuran. Ini merupakan sebuah bukti polisi dekat dengan rakyat diwujudkan dalam bentuk rasa syukur dan doa bersama.
Pasca kepengurusan ketua yang lama Suparjo tersandung masalah hukum dan menjalani proses vonis hukum Pengadilan Tipikor Surabaya atas terbentuk dan terpilihnya ketua baru dan kepengurusan, petani Ketajek bisa bekerja mengolah lahan normal kembali.
Berkat peran penting AKBP Alfian Nurrizzal yang membantu mereka memberikan secercah harapan. Bukan hal mudah untuk menemukan solusi dari sebuah persoalan yang panjang. Namun ternyata lewat kepiawaian sosok Alfian, penyelesaian persoalan tanah Ketajek berujung pada sebuah titik temu .
Rasa haru tak terelakkan, saat alumni Akpol 2000 tiba di lokasi. Tampak, seorang pria paruh baya berlari kecil mendatangi Kapolres Jember. Sejenak Ia menatap dengan sorot mata berkaca-kaca. Lalu, memeluk erat Kapolres. Melepaskan pelukan hanya untuk sekedar memandang kembali. Isak tangis yang tertahan pun pecah.
“Kami masyarakat ketajek tidak bisa membalas kebaikan bapak, hanya bisa mendoakan bapak. Ini adalah sejarah yang tidak mudah dilupakan. Kami belum bisa membanggakan, mudah- mudahan Allah yang membalas nasib baik bapak sebagai pengabdi bangsa dan negara yang mampu melindungi dan melayani masyarakat,” ungkap Tukimin, tokoh masyarakat Ketajek.
Sementara itu, Kapolres Jember mengaku terharu dan tersanjung atas penyambutannya. Menurutnya, Desa Pakis memiliki sumber daya alam yang melimpah. Ini adalah hak yang seharusnya dinikmati petani dan rakyat setempat.
“Saya adalah polisinya rakyat. Saya ini digaji oleh rakyat, maka wajib berbuat kepada masyarakat,” tegas Kapolres. (edy/fer)