Surabaya, Memorandum-Luis Rubiales telah mengundurkan diri sebagai presiden Federasi Sepak Bola Kerajaan Spanyol (RFEF) karena penyelidikan yang sedang berlangsung terhadapnya menyusul ciuman yang tidak diminta terhadap pemain depan Spanyol Jenni Hermoso.
Hermoso mengajukan tuntutan pidana pekan lalu, yang menyebabkan jaksa mengajukan kasus ke pengadilan tinggi Spanyol terhadap Rubiales. Dia menghadapi tuduhan pelecehan seksual dan pemaksaan atas tindakannya setelah final Piala Dunia Wanita bulan lalu, yang dimenangkan Spanyol 1-0 ketika bertemu Inggris.
Pada hari Minggu waktu setempat, RFEF mengkonfirmasi pengunduran diri Rubiales dalam sebuah pernyataan dan dia akan mengundurkan diri sebagai wakil presiden UEFA.
Perilakunya juga terlihat seperti dia memegang selangkangan dan mencium pemain lain, kemudian menyebabkan dia diskors dari semua aktivitas yang berhubungan dengan sepak bola oleh FIFA, badan tertinggi olahraga tersebut selama 90 hari karena badan tersebut melakukan penyelidikan sendiri.
“Saya telah menyerahkan pengunduran diri saya kepada penjabat presiden, Pedro Rocha,” Rubiales membenarkan dalam surat terbuka yang diterbitkan pada Minggu seperti dilansir ESPN.
“Saya juga telah memberi tahu dia bahwa saya telah melakukan hal yang sama dengan posisi saya di UEFA, sehingga dapat dicari pengganti untuk peran saya sebagai wakil presiden.
“Setelah skorsing oleh FIFA, selain proses hukum lainnya terhadap saya, jelas bahwa saya tidak akan bisa kembali ke posisi saya,” katanya.
Di tengah dampak insiden tersebut, pelatih Spanyol Jorge Vilda dipecat pada hari Selasa.