Surabaya, memorandum.co.id - Menjelang Pilwali Surabaya 2020, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Surabaya menyelenggarakan sosialisasi tatap muka bersama insan pers yang tergabung dalam Pokja DPRD Surabaya. Kegiatan yang digelar di Lapangan Futsal Goal Mangga Dua, Jumat (27/12) ini, dihadiri 60 wartawan dengan narasumber Soeprayitno (Komisioner KPU Kota Surabaya Bidang Hukum dan Pengawasan) dan Ainurrochim (Ketua PWI Jatim). Soeprayitno mengatakan, Pilwali Surabaya akan digelar 23 September 2020."Penentuan jadwal pelaksanaan tersebut mengacu pada Peraturan KPU 16/2019 dan Surat Keputusan KPU Kota Surabaya Nomor 379,"ujar dia. Nano, sapaan Soeprayitno, menjelaskan, bahwa pilkada serentak 2020 kali ini adalah yang kelima. Pertama pada 2015, kedua 2017, ketiga 2018, keempat 2019, dan kelima 2020. Sementara Ketua PWI Jatim Ainurrochim menyampaikan peran media massa pada Pilwali Surabaya 2020 sangat penting, khususnya sebagai sosial kontrol. Untuk itu, dia menggarisbawahi agar media massa memainkan peran mereka dengan optimal. “Merujuk UU Pers 40/1999, fungsi media massa ada lima. Yakni sebagai pendidikan, hiburan, ekonomi bisnis, informasi, dan sosial kontrol. Nah, tinggal bagaimana kita dan kebijakan masing-masing media mau berperan dari sisi mana," ujar dia. Lebih jauh, dia mengingatkan, agar media massa jangan sampai menjadi alat atau instrumen calon wali kota, tapi sebagai mitra. Untuk itu, Ainurrohim meminta kepada KPU Surabaya agar memasang iklan di media mainstream, jangan di media sosial (medsos) yang tak bisa diverifikasi dan dikonfirmasi. "Kasus di medsos yang kena ya yang meng-upload konten, bukan pemiliknya,"tandas dia. Lebih jauh, dia menuturkan, menjelang Pilwali Surabaya tak ada calon yang menampilkan diri terang-terangan. Apakah ini karena apatis atau frustasi, sehingga pragmatis. "Dinamika politik yang dimainkan aktor politik (di Pilwali Surabaya) tak setinggi daerah lain di Jatim. Di Jember dan Kediri misalnya, para calon perang alat peraga kampanye (APK). Lha, mungkin kalau di Surabaya mau pasang APK takut diserang, sehingga diturunkan,"ungkap dia. Sementara itu, Ketua Pokja Wartawan DPRD Surabaya Maulana mengatakan, bahwa sosialisasi pilwali ini dilaksanakan tidak hanya kepada wartawan di lingkungan DPRD Surabaya saja, tetapi juga diikuti oleh wartawan yang sehari-hari bekerja lintas lokasi dan instansi. "Harapannya, ada infus pencerahan. Sehingga wartawan bekerja secara profesional dalam pemberitaan Pilwali lu 2020,"terang dia. (dhi/lis)
PWI Jatim: Peran Media Massa di Pilwali Cukup Penting
Sabtu 28-12-2019,06:49 WIB
Reporter : Syaifuddin
Editor : Syaifuddin
Tags :
Kategori :
Terkait
Terpopuler
Jumat 03-01-2025,18:58 WIB
Korban Jambret di Jalan Kusuma Bangsa Hembuskan Nafas Terakhir, Keluarga Desak Polisi Tangkap Pelaku
Jumat 03-01-2025,14:51 WIB
Inter Milan ke Final Copa Italia, Kans Rebut Trofi Empat Kali Berturut-turut Terbuka
Jumat 03-01-2025,08:56 WIB
BKPSDM Tulungagung Pastikan Honorer Tak Lulus Seleksi P3K Tahap Dua 2024, Bakal Jadi P3K Paruh Waktu
Jumat 03-01-2025,15:48 WIB
BMKG Juanda Peringatkan Potensi Angin Kencang, Hujan Lebat, dan Puting Beliung di Surabaya hingga 10 Januari
Terkini
Sabtu 04-01-2025,07:26 WIB
Harga Cabai Rawit di Ngawi Tembus Rp 100 Ribu per Kilogram
Sabtu 04-01-2025,06:39 WIB
Wabah PMK, Pemkab Ngawi Serukan Mitigasi Aktif
Sabtu 04-01-2025,06:00 WIB
Awal Tahun, Harga Pangan di Kabupaten Madiun Masih Mahal
Jumat 03-01-2025,21:22 WIB
Polsek Glagah Ringkus Petugas Dinsos Abal-Abal, Modus Bansos Tipu Lansia
Jumat 03-01-2025,21:08 WIB