DKPP Sebut Beras di Kabupaten Madiun Surplus 40.276 Ton

Jumat 25-08-2023,19:13 WIB
Reporter : Eko Yudiono
Editor : Eko Yudiono

Madiun, memorandum.co.id- Harga beras sepekan terkahir naik signifikan. Namun, Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Madiun mencatat produksi beras mengalami surplus. Sesuai data DKPP, ketersediaan beras mencapai 46.973 ton, sementara kebutuhan hanya 6.697 ton, sehingga masih surplus sekitar 40.276 ton. "Berdasarkan neraca, masih bisa mencukupi kebutuhan konsumsi masyarakat Kabupaten Madiun dua bulan kedepan," kata Kabid Ketersediaan dan Distribusi Pangan DKPP Kabupaten Madiun Cahyo Sukmono Djati, Jum'at (25/8). Menurut Cahyo, kenaikan harga beras disebabkan karena pengurangan produksi hasil petani, karena hama puso. Dia memprediksi, harga beras akan terus mengalami kenaikan, kedati musim panen telah tiba. "Prediksi kami harga beras terus mengalami kenaikan, penyebabnya banyak faktor," ungkapnya. Terkait masalah kenaikan harga beras, Cahyo berjanji akan melakukan operasi pasar bersama tim pengendali inflasi daerah (TPID), Dinas Perdagangan, Koperasi Dan Usaha Mikro dan Bulog. "Harga untuk komoditas pangan selalu kita pantau dan laporkan pada pimpinan, untuk mengambil kebijakan mengatasi gejolak atau fluktuasi harga," beber Cahyo. Terpisah, Pemilik Penggilingan Gabah dan Beras UD Martindo Rice, Suwito mengakui, jika saat ini kenaikan harga beras dipasar tembus Rp 1.000 per kilogrma (kg). Meroketnya harga beras tersebut, disebabkan karena harga beli gabah dari petani sudah tinggi, diangka Rp 7.000 per kg untuk gabah kering sawah. Sedangkan gabah kering giling mencapai Rp 7.600 per kg. "Memang akhir-akhir ini terjadi kenaikan harga yang lumayan drastis, sudah diatas Rp 1.000 per kg. Mungkin dari hasil petani kurang bisa memenuhi kebutuhan penggilingan padi," ujarnya.  (ifa/ju/ono)

Tags :
Kategori :

Terkait