Tulungagung, memorandum.co.id - Bertempat di ruang Opsroom Mapolres Tulungagung, Sabtu (21/12) digelar coffee morning antara forkopimda Bersama para tokoh masyarakat dari berbagai golongan di Kota Marmer.
Tampak hadir Kapolres Tulungagung AKBP Eva Guna Pandia, Bupati Tulungagung Maryoto Birowo, perwakilan Kodim 0807, perwakilan kejaksaan negeri, pihak MUI dan yang lainnya.
Dikonfirmasi usai coffee morning, Eva Guna Pandia mengatakan, acara ini untuk mempererat silaturahmai dan menjaga hubungan baik antarsemua komponen di Kabupaten Tulungagung.
Sehingga perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) di Tulungagung bisa berjalan lancar tanpa halangan. Pandia menyebut, sejumlah masukan dari forkopimda, tokoh masyarakat dan elemen lainnya bakal menjadi acuan polisi untuk mengantisipasi potensi adanya hal-hal yang tidak diinginkan selama perayaan Nataru.
“Tentu masukan dari perwakilan forkopimda ini akan kita jadikan bahan pertimbangan, begitu juga dengan masukan dari ormas-ormas lainnya,” tutur mantan Kasatlantas Polrestabes Surabaya ini.
Sejumlah titik rawan kemacetan seperti di Jembantan Ngujang dan GOR Lembu Peteng juga menjadi perhatian pihaknya. Untuk itu, Pandia memastikan bakal menempatkan anggotanya di lokasi-lokasi tersebut.
“Tentu titik rawan sudah kita deteksi, salah satunya di GOR Lembu Peteng. Apalagi nantinya kegiatan perayaan pemkab terpusat di sana. Jadi jelas akan kita tempatkan sejumlah anggota di sana,” ujar Pandia.
Pada kesempatan itu, Pandia juga mengingatkan kepada masyarakat agar tidak larut dalam euforia perayaan pergantian tahun. Pandia mengimbau agar masyarakat lebih memilih merayakan Tahun Baru dengan kegiatan positif. Seperti pengajian, istigasah atau selawatan.
"Kita mengingatkan masyarakat agar tidak berlebih-lebihan saat Tahun Baru. Kalau menyalakan kembang api masih ditolerir, tapi jangan sampai petasan. Itu akan kita tindak karena berbahaya dan melanggar undang-undang,” tegas kapolres. (fir/mad/nov)