Jember, memorandum.co.id - Masalah sampah saat ini menjadi persoalan serius di wilayah Kabupaten Jember. Terutama di Pantai Pancer Puger telah menjadi langganan tahunan setiap musim penghujan.
Ada ribuan kubik sampah kiriman yang bermuara di tempat tersebut. Menumpuknya sampah itu tidak hanya terjadi di pesisir, bahkan ke bagian yang berdekatan dengan muara sungai.
Kotornya lingkungan terutama di laut, membuat Kapolres Jember AKBP Alfian Nurrizal tergugah untuk membersihkan laut dari banyaknya sampah plastik dengan menggelorakan yel-yel “Jegeh Apike Jember Bersama Kapolres Masalah Sampah Beres “.
Sekitar 1.000 orang yang tergabung dari personil kepolisian, relawan, pelajar, nelayan dan pokdarwis bersinergi dalam gelaran apel kegiatan resik-resik sampah plastik dalam rangka gerakan peduli lingkungan dengan daur ulang di Pantai Pancer Desa Puger Kulon, Kecamatan Puger Jember pada Sabtu Pagi (21/12).
Dalam kegiatan apel ini, Kapolres Jember menyerahkan secara simbolis alat kerja bersih- bersih sampah sekaligus 2 unit alat daur ulang sampah plastik (pirolisis) kepada perwakilan pokdarwis masyarakat Puger.
“Kita melakukan kegiatan berawal dari bersih-bersih sampah plastik di lokasi hilir maupun pesisir. Kita kumpulkan sampah plastik. Selanjutnya akan langsung didaur ulang menggunakan alat pirolisis yang tentunya cukup ekonomis,” kata Alfian saat ditemui awak media di sela-sela kegiatan.
“Hasil daur ulang berupa BBM setara dengan bensin dan solar. Untuk bensin akan diberikan guna kepentingan mobilitas warga, sementara untuk solar akan dimanfaatkan menjadi bahan bakar perahu nelayan,” imbuh alumni Akpol 2000 ini.
Kapolres berharap dari kegiatan ini dampak dioxin dari limbah sampah plastik agar lebih dihindari terjadi di Kabupaten Jember. Karena senyawa dioxin dapat menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan dan lingkungan. Seperti kasus stunting (gizi buruk) yang dapat mengganggu kesehatan dan pertumbuhan anak- anak.
Sementara itu, penggiat dan pemerhati pecinta lingkungan Jember R Masbut mengatakan, sampah plastik ini dikelola menggunakan sistem penyulingan. Ini merupakan solusi menangani masalah sampah plastik. Di mana dari hasil daur ulang 10 kg sampah plastik akan menjadi 10 liter BBM.
Menurut Masbut, membuang sampah sembarangan adalah memindahkan masalah. Kegiatan ini menjadi bagian upaya nyata Kapolres Jember dalam mengurangi dampak sampah plastik dengan mengelolanya menjadi BBM dan kemudian diberikan gratis kepada masyarakat Puger
“Baru kali ini ada kapolres yang sangat peduli dengan lingkungan. Hal tersebut merupakan senjata ampuh dalam mengurangi limbah plastik di laut. Memerangi sampah berarti mengurangi jumlah bencana kemanusiaan,” pungkasnya. (edy/hms/nov)