Memorandum.co.id - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas meminta generasi muda, khususnya mahasiswa, agar mewaspadai gerakan dan jaringan radikalisme dalam upaya menanamkan radikalisme agama, paham kebencian terhadap simbol agama lain. Menteri Yaqut mengaku prihatin setelah membaca hasil penelitian Maarif Institute dan beberapa lembaga riset yang menyatakan bahwa jaringan radikalisme pemikiran keagamaan sudah menyusup di kalangan generasi muda, khususnya siswa dan mahasiswa. “Tidak bisa dibantah bahwa kalangan muda merupakan sasaran bagi gerakan dan jaringan radikalisme agama untuk menanamkan paham radikal agama, paham kebencian terhadap simbol agama lain, dan kebencian simbol negara,” ujarnya, Rabu (19/7/23) Menurut dia, fenomena itu sangat mengkhawatirkan bukan hanya dalam konteks masa depan Islam sebagai rahmat untuk semua alam, namun juga peradaban nusantara dan dunia. “Kita tahu bahwa usia sekolah dan kuliah merupakan masa yang paling rawan di tengah belum matangnya kondisi psikologi mereka, ditambah belum memadainya pemahaman keagamaan,” jelas Menteri Yaqut. Lebih lanjut, Menteri Yaqut menjelaskan akibat pemahaman agama yang salah tersebut, sering kali kelompok jaringan radikalisme tersebut mengusung ideologi kebencian terhadap agama dan pemerintah. Jaringan tersebut, kata Menteri Yaqut, menganggap sistem pemerintahan yang dijalankan pemerintah sebagai taghut karena secara formal tidak mengikuti Al Quran. “Mahasiswa mulai disusupi keyakinan bahwa menyanyikan lagu kebangsaan, hormat bendera adalah haram. Fenomena itu bertentangan dengan prinsip Islam, rahmatan lil alamin dan moderasi beragama,” jelas Menteri Yaqut. Ia pun meminta para mahasiswa Indonesia menjadi duta moderasi beragama yaitu tidak hanya menanamkan kecintaan terhadap agama, namun juga kepada bangsa dan negara. Sebab, menurut dia, relasi antara agama dan negara adalah dua hal yang saling berkaitan sehingga tidak mungkin dibenturkan. “Indonesia bukan negara sekuler ataupun negara agama. Agama memberikan moral spiritual dan mengajarkan etika berbangsa serta bernegara sehingga agama-negara bukan untuk dipisahkan, namun saling berkaitan,” ujar Menteri Yaqut. Menteri Yaqut mengingatkan bahwa generasi muda tidak hanya harus taat pada agama, namun juga mencintai serta setia terhadap negara sehingga tercipta generasi yang religius dan nasionalis. (*/Rdh)
Menag Minta Generasi Muda Waspadai Gerakan dan Jaringan Radikalisme
Kamis 20-07-2023,15:23 WIB
Reporter : M Ridho
Editor : M Ridho
Tags :
Kategori :
Terkait
Terpopuler
Sabtu 20-12-2025,00:13 WIB
Anugerahkan Reka Karsa Cipta 2025, Wali Kota Pasuruan Dorong Inovasi Berkelanjutan
Sabtu 20-12-2025,00:02 WIB
UIN SATU Tulungagung–FK Patuh Jatim Perkuat Sertifikasi Pembimbing Haji Profesional 2025–2029
Jumat 19-12-2025,19:38 WIB
BNNP Jatim Bongkar Empat Jaringan Narkotika 2025 Dengan Sitaan Puluhan Kilogram Sabu
Sabtu 20-12-2025,06:01 WIB
Polres Gresik Ungkap Ratusan Kasus Kriminal dan Narkoba Sepanjang 2025
Terkini
Sabtu 20-12-2025,19:02 WIB
Polsek Buduran Gelar Penyuluhan Bahaya Narkoba dan Judi Online di Desa Dukuh Tengah
Sabtu 20-12-2025,18:44 WIB
Kebakaran Hebat Hanguskan Toko Bangunan Jaya Abadi di Jalan Mastrip Pare Kediri
Sabtu 20-12-2025,18:06 WIB
Polres Kediri Kota Pastikan Napak Tilas Gerilya Jenderal Sudirman Aman
Sabtu 20-12-2025,18:03 WIB
Polres Situbondo Musnahkan 2.306 Botol Miras dan 152 Knalpot Brong
Sabtu 20-12-2025,17:01 WIB