Dianggap Sakral, Alasan Malam 1 Suro Tidak Boleh Keluar dari Rumah, Berikut Penjelasnnya

Selasa 18-07-2023,07:11 WIB
Reporter : M Ridho
Editor : M Ridho

Surabaya, memorandum.co.id - Hingga saat ini masih banyak masyarakat yang mempercayai malam 1 suro tidak boleh keluar rumah. Perlu diketahui bahwa malam satu suro adalah salah satu tradisi atau kepercayaan yang banyak dipercayai oleh masyarakat Indonesia. Malam satu suro secara harfiah merujuk pada malam pertama dalam bulan Muharram, yang merupakan bulan pertama dalam kalender Hijriyah. Hingga saat ini masyarakat Indonesia yang mempercayai tradisi ini meyakini bahwa ada banyak hal-hal yang berbahaya dan sebaiknya tidak keluar rumah. Pada malam 1 suro, para penganut Kejawen atau kepercayaan tradisional masyarakat Jawa akan menyucikan dirinya berikut benda-benda yang diyakini sebagai pusaka. Berikut ini beberapa alasan yang sering dikaitkan dengan larangan keluar rumah pada malam satu suro, antara lain: 1. Pengaruh supranatural Konon, pada malam satu suro, kekuatan supranatural seperti makhluk halus, jin, atau setan dikatakan menjadi lebih kuat dan aktif. Sehingga sangat pantang masyarakat Jawa Islam keluar rumah saat malam Satu Suro. Untuk menghindari diri dari hal-hal dan tidak bertemu makhluk-makhluk yang bisa membawa kesialan, mereka memilih untuk berdiam diri di dalam rumah. Selain itu, ini juga berkaitan dengan amalan yang sebaiknya dilakukan di malam Satu Suro. Umat Muslim disarankan memperbanyak ibadah, seperti shalat, berzikir dan selawat di Malam Satu Suro. 2. Potensi perbuatan mistis Pada malam satu suro juga dikaitkan dengan berbagai macam ritual atau kegiatan mistis yang mungkin dilakukan oleh individu yang memiliki pengetahuan tentang hal tersebut. Masyarakat yang mempercayai kepercayaan ini cenderung menghindari interaksi dengan orang asing atau mengunjungi tempat-tempat tertentu untuk mencegah terkena pengaruh negatif dari perbuatan mistis. 3. Menghormati tradisi Bagi sebagian masyarakat, larangan keluar rumah pada malam satu suro mungkin lebih merupakan bentuk penghormatan terhadap tradisi dan keyakinan nenek moyang mereka. Hal ini menjadi bagian penting dari identitas budaya dan spiritualitas mereka. (*/rdh)

Tags :
Kategori :

Terkait