Ruang Politik untuk Mahasiswa

Jumat 07-07-2023,15:35 WIB
Oleh: Agus Supriyadi

Tahun politik 2024 telah kian dekat, tantangan dan dinamika politik terus berubah menjadi kian bias dan sulit diprediksi, bahkan oleh generasi X yang telah cukup banyak melewati musim-musim politik saja kian terbingungkan dengan gonjang-ganjing politik pencapresan yang kian sulit tertebak. Hal seperti ini menjadi faktor penjenuh kontribusi politik seseorang dalam hidup berbangsa dan bernegara. Generasi milenial yang saat ini mulai menjadi aktor dan objek politik di berbagai tingkatan nampaknya juga semakin terbingungkan dan tak sedikit yang memilih untuk bersikap apatis dengan perkembangan politik yang ada, karena karakter generasi milenial kerap disebut dengan istilah 'apa-apa harus sat-set' sehingga kerap tak sabar dengan pergerakan dinamika perpolitikan yang terkesan mbulet dan penuh ketidakpastian. Sehingga fokus pemikiran mahasiswa banyak yang terarahkan kepada hal positif lain seperti bisnis digital, pengembangan karir diri, dsb dan semakin menjauh dari politik. Padahal, keterlibatan generasi milenial di kancah politik baik sebagai aktor maupun objek dinamika politik ke depan sangat dinanti sebagai estafet sejarah perpolitikan bangsa, dan juga diharapkan sebagai tonggak perubahan iklim generasi politik yang progresif dan bersih dari tindak KKN. Serta program-program lebih dititik beratkan kepada sesuatu yang terukur, mendekati kepastian, dinamis dan cepat. Generasi mahasiswa harusnya bisa menjadi bidikan kebijakan politik yang membangun, karena mereka adalah aset bangsa yang harus mendapat sentuhan dan perhatian, bisa jadi bereka justru memiliki pemikiran-pemikiran emas untuk kemajuan bangsa tanpa tendensi pribadi dan kelompok yang mendominasi. Perlu adanya 'ruang yang lebih terbuka' dari pemerintah agar mereka bisa menjadi benih-benih yang dapat ditumbuh kembangkan ke depan untuk Generasi Indonesia Maju. Hal ini juga seharusnya include di dalam kebijakan pendidikan, di mana mereka hari ini dibesarkan dan ditumbuh kembangkan oleh sebuah sistem Pembangunan Sumber Daya Manusia yang berbasis intelektual berkarakter bangsa. Penulis : Choirul Anam - Pengamat Politik Kebijakan FISIP Universitas Kadiri - Mahasiswa Doktoral FISIP Universitas Airlangga.  

– memorandum.co.id tidak bertanggung jawab atas isi opini. Opini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis seperti yang diatur dalam UU ITE –
       
Tags :
Kategori :

Terkait