Surabaya, memorandum.co.id- Jadwal pendaftaran calon presiden diawali Oktober 2023, namun hingga awal Juli ini belum ada satu kandidat capres yang dominan merebut hati rakyat Jawa Timur. Meski kurang tiga bulan, tiga nama yang selama ini muncul, Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan mempunyai kekuatan berimbang. Pakar Politik Unesa, Dr Moch Mubarok Muharam menyampaikan, bahwa pendaftaran pilpres akan segera dimulai, tepatnya pada Oktober 2023. “Menjelang pendaftaran yang kurang 3 bulan ini, kekuatan 3 capres, Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Anies Bawasden semuanya mempunyai kekuatan yang berimbang,” terang Dr Mubarok sapaan akrab dosen Fisip Unesa ini. Mubarok menyebutkan, semua capres yang akan berkompetisi mempunyai peluang menang yang hampir sama. “Tidak ada yang dominan" kata Dr Moch Mubarok. Mubarok menyatakan untuk memenangkan pilpres akan ditentukan pada masa kampanye. "Karena kekuatan berimbang, bila ada blunder kecil dari capres, akan mengurangi peluang untuk unggul. Selain itu, cawapres dan konfigurasi koalisi juga berpengaruh untuk memperoleh kemenangan" lanjut Mubarok. Mubarok berpesan, pilpres yang berimbang tersebut, jangan sampai membuat kegaduhan yang luar biasa. Disampaikam Moch Mubarok, memperlihatkan ketiga tokoh tidak ada yang dominan. Di Jawa Timur nama ketua umum Gerindra yang juga Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saling bersaing ketat. Tidak ada capres dominan pendaftaran pilpres akan segera dimulai, tepatnya pada Oktober 2023. Menjelang pendaftaran yang kurang 3 bulan ini, kekuatan 3 capres, Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Anies Bawasden semuanya mempunyai kekuatan yang berimbang. " Semua capres yang akan berkompetisi mempunyai peluang menang yang hampir sama, sehingga saat ini tidak ada yang dominan" kata Moch. Mubarok Muharam, Pengamat politik Unesa. Mubarok menyatakan untuk memenangkan pilpres akan ditentukan pada masa kampanye. " Karena kekuatan berimbang, bila ada blunder kecil dari capres, akan mengurangi peluang untuk unggul. Selain itu, cawapres dan konfigurasi koalisi juga berpengaruh untuk memperoleh kemenangan" lanjut Mubarok. Menurut Mubarok, dalam konteks tersebut, cawapres dipertimbangkan tidak saja dari partai politik. “Bahkan dari ormas pun akan dilirik, bila mempunyai massa. Seperti NU menjadi diperebutkan, kader-kadernya ataupun tokoh yang dianggap mewakili NU, dilirik untuk menjadi cawapres" kata Mubarok. Mubarok berpesan, pilpres yang berimbang tersebut, jangan sampai membuat kegaduhan yang luar biasa di tanah air. (day/ono)
Blunder Kecil, Kurangi Peluang Capres Unggul
Kamis 06-07-2023,16:16 WIB
Reporter : Eko Yudiono
Editor : Eko Yudiono
Tags :
Kategori :
Terkait
Terpopuler
Kamis 09-01-2025,21:00 WIB
Terkait Video Viral Camat Asemrowo, Ini Kata Wali Kota Surabaya
Kamis 09-01-2025,15:56 WIB
Gagal Dahului Truk, 2 Remaja Pengendara Motor Tewas Terlindas di Wringinanom
Kamis 09-01-2025,16:59 WIB
Pekan Krusial Tim Papan Atas Liga 1: Persebaya Dijamu PSS Sleman, Persib Bersua PSBS
Kamis 09-01-2025,12:11 WIB
Data Lengkap Nama-nama Korban Bus Pariwisata Maut Rem Blong di Kota Batu
Kamis 09-01-2025,17:52 WIB
Sidak Proyek Pasar dan Cuci Kendaraan di Pondok Maritim, Komisi B: Harus Dibongkar karena di Zona Hijau
Terkini
Kamis 09-01-2025,22:46 WIB
KPU Kota Kediri Tetapkan Vinanda-Gus Qowim Wali Kota dan Wakil Wali Kota Periode 2025-2030
Kamis 09-01-2025,22:38 WIB
Soal Penutupan Pasar Hewan, Pemkab Ngawi Abaikan SE Menteri Pertanian
Kamis 09-01-2025,22:31 WIB
Kejari Kota Madiun Berkomitmen Tuntaskan PR Dua Kasus Dugaan Korupsi Tahun Ini
Kamis 09-01-2025,22:23 WIB
KPU Tetapkan Hari Wuryanto-Purnomo Hadi sebagai Bupati dan Wakil Bupati Madiun Terpilih Periode 2025-2030
Kamis 09-01-2025,22:18 WIB