Jember, memorandum.co.id - Pasca ambruknya SDN Keting 2, Kecamatan Jombang di Kabupaten Jember, siswa kelas V dan VI terpaksa mengikuti kegiatan belajar mengajar di ruang perpustakaan dan musala.
Sabtu (14/12) pagi, peristiwa tak terduga terjadi saat para pelajar mengikuti kegiatan latihan upacara. Tiba- tiba terdengar suara gemuruh atap gedung yang baru dibangun tiba-tiba ambruk. Beruntung tidak ada korban jiwa.
Saat itu jerit tangis anak- anak dan guru bersahutan. Situasi panik mencekam menyisakan bekas trauma di hati dan pikiran banyak orang, termasuk siswa dan siswi SD Keting 2.
Melihat Kondisi tersebut, Kepolisian Resort Jember cepat dan responsif untuk membantu memberikan layanan pemulihan pasca trauma (trauma healing ).
Selasa Siang ( 17/12), Di tengah proses belajar mengajar di Mushola. Di Sela- sela kunjungan melaksanakan kegiatan pengecekan TKP bersama Tim Labfor Polda Jatim. Kapolres Jember AKBP. Alfian Nurrizal, S.H,S.I.K,M.Hum didampingi 8 Personil Polwan melakukan kegiatan trauma healing.
Pantauan Humas Polres Jember, Para siswa tampak antusias mengikuti kegiatan ini. Mereka aktif berinteraksi dengan Polwan pendamping. Para siswa- siswi tampak mulai pulih.
Mereka ceria dan tertawa dan bergembira. Bahkan beberapa di antaranya tanpa canggung menjawab pertanyaan kuis dari Kapolres Jember. Bagi yang mampu menjawab, Kapolres pun membagikan hadiah paket alat sekolah.
“Kegiatan ini sebagai upaya membangkitkan semangat belajar. Kami motivasi dengan kuis dan hadiah. Alhamdulillah semua semangat dan anak didik sekolah di sini pintar-pintar dalam menjawab pertanyaan,” ujar Kapolres saat dikonfirmasi awak media.
Lebih lanjut, Kapolres berharap agar SDN Keting 2 tetap menjaga proses kegiatan belajar-mengajar dan jangan sampai terganggu, terutama penanganan psikis dan pemulihan trauma yang dapat mengurangi semangat belajar. (edy/hms/fer)