Ketika Jatuh Cinta Bukan dari Mata Turun ke Hati (3-habis)

Rabu 21-06-2023,10:00 WIB
Reporter : Agus Supriyadi
Editor : Agus Supriyadi

Ridwan mengetahui keberadaan warung itu dari obrolan para office boy (OB) ketika istirahat makan siang. Secara tak sengaja dia mendengar pembicaraan soal warung langganan mereka. Penasaran, suatu ketika Ridwan minta OB membelikan nasi pecel di warung tadi. Dan alamak… ternyata rasanya benar-benar maknyus. Tidak kalah dari masakan resto di hotel-hotel berbintang. Kali lain dia minta dibelikan nasi penyetan ikan pe. Dan wow-wow-wow… Mak Yeye harus berguru kepada juru masak warung ini. Pedas dan memikat, renyah dan mewah. Semua masakan sudah dicoba, dan semuanya tidak ada yang mengecewakan. Tak satu pun. Akhirnya Ridwan memberanikan diri mendatangi sendiri warung tadi. Dia menanggalkan gengsi di depan para karyawannya. Kejutan. Walau kecil, mungil, ternyata warung tersebut tampak bersih. Penataan meja-kursinya membuat warung itu terkesan lapang. Luar biasa. Ridwan lantas memesan makanan. Duduk sambil menunggu penjaga warung datang, yang keluar adalah perempuan matang berparas khas Jawa. Manis cenderung cantik. Wanita tersebut, sebut saja Sari, menyodorkan daftar menu. Sambil memelototi kertas bersampul plastik daftar menu, Ridwan membuka obrolan. Intinya tentang warung tersebut dan siapa juru masaknya. Ternyata jawabannya di luar dugaan. Sari memperkenalkan diri sebagai pemilik warung plus juru masak dan pelayan di warung tersebut. Obrolan berkembang sampai Ridwan menanyakan suami Sari kerja di mana. Dia bermaksud menarik lelaki tersebut menjadi karyawannya. Ternyata Sari sudah menjanda. Suaminya meninggal saat terkena serangan stroke. Mereka belum sempat dikaruniai momongan. Jadi, terpaksalah Sari membuka warung berbekal pengetahuan masak-memasak dari almarhumah ibunya. Guyonan-guyonan segar menyelingi obrolan mereka. Ridwan seperti terkena medan magnet terus memerhatikan setiap gerak Sari menyiapkan makanan untuknya. “Bapak sering dirasani pegawai-pegawai Bapak lho. Bapak kan yang beberapa kali titip dibungkuskan nasi?” goda Sari seperti ditirukan Ridwan. Singkat cerita, semakin hari Ridwan hubungan Ridwan dan Sari semakin dekat. Ridwan tidak pernah lagi berwisata kuliner. Perutnya sudah terpuaskan oleh aneka masakan Sari. Ridwan bahkan sering minta dibungkuskan untuk makan orang-orang di rumah, yaitu ayah dan ibu serta bayinya yang beranjak mulai bisa berjalan dan omong-omong. (jos, habis)  

Tags :
Kategori :

Terkait