Ternyata rumah yang selama ini ditinggali mantan mertuanya kosong. Kumuh. Sepertinya sudah lama tidak dirawat. Duri bablas ke rumah di sampingnya. Ternyata pemilik rumah masih ingat Duri. Dari pemilik rumah itulah Duri mengetahui bahwa mantan mertuanya sudah cukup lama pindah. Ke Batam. Tapi di mana tepatnya, orang tersebut mengaku tidak tahu karena tidak ikut ketika boyongan. Orang tersebut juga mengucapkan turut prihatin atas hilangnya Warsih, yang sampai detik itu belum ada kabarnya. Dijelaskan Duri, meski keluarganya sederhana, penampilan Warsih tidak sesederhana kondisi ekonominya. Parasnya yang cantik klasik dan penampilannya yang elegan menyiratkan seolah perempuan ini muncul dari keluarga ningrat. Dari keluarga priyayi. Amat kontras dengan Duri yang tampak benar-benar sangat sederhana. Lebih tepatnya, penampilannya sesuai dengan kondisi ekonominya yang pas-pasan. Fakta ini sering menjadi rasan-rasan di tempat kerja Duri, lingkungan kontrakan, atau di mana pun pasangan ini bersosialisasi. “Walau begitu, Warsih selalu bersikap sederhana. Ini yang mengagumkan,” kata Duri memuji istrinya yang hilang. Saking njegleknya penampilan Duri dan Warsih, mereka sering diperlakukan yang tidak semestinya. Dan, Duri mesti berada pada posisi yang ter-bully. Contohnya ketika keduanya belanja di Royal Plaza. Ketika itu mereka keluar dari lobi. Warsih yang jalan di belakang karena baru saja bertemu teman mendadak terpeleset dan jatuh. Saat itu tiba-tiba ada yang nyeletuk, “Mas… kalau jalan juragannya jangan ditinggal. Jatuh tuh.” Duri yang saat itu membawa kresek barang belanjaan hanya tersenyum. Masam. Suatu hari Duri ditelepon ayah mertua. Tumben. Dengan alasan kasihan melihat menantunya yang sendirian pasca ditinggal Warsih, ayah mertuanya menyarankan Duri segera mencari perempuan lain pengganti Warsih. Duri mengaku sempat berpikir begini waktu mendengar tawaran itu, “Mengapa Bapak (mertua, red) begitu cepat menyerah kehilangan anak satu-satunya? Pikiran itu menghantui benak saya.” Sejak itu pikiran Duri jadi sulit fokus. Karena itu dia berusaha keras melupakan Warsih. Sebisa-bisanya. Dan harus bisa. Tapi semakin dilupakan, sosok Warsih semakin lekat di hati. Suatu hari Duri mendengar kabar ayahnya jatuh sakit dan harus dirawat inap di Singapura. Lelaki ini kebingungan karena kondisi keuangan sedang drop. Makanya dia menjual satu unit mobil selaku-lakunya agar bisa terbang ke Singapura. Hari Sabtu itu Duri terbang ke Singapura. Dia langsung menuju Mount Elzabeth Hospital tempat ayahnya dirawat. Saat turun dari taksi yang mengantarkan Duri dari bandara, dia berpapasan dengan seorang perempuan. Perempuan itu kaget. Begitu pun Duri. Dan perempuan yang sedang menunggu suaminya yang sakit itu adalah Warsih. “Ternyata Warsih dinikahi lelaki yang sudah kuanggap sebagai ayah kandung sendiri,” kata Duri. (jos, habis)
Istri Cantik Dibegal Ayah Angkat yang Pengusaha (4-habis)
Sabtu 17-06-2023,10:00 WIB
Reporter : Agus Supriyadi
Editor : Agus Supriyadi
Tags :
Kategori :
Terkait
Terpopuler
Rabu 08-01-2025,20:55 WIB
Kompol Siswanto Meninggal dalam Posisi Sujud di Mata Kolega dan Staf
Kamis 09-01-2025,15:56 WIB
Gagal Dahului Truk, 2 Remaja Pengendara Motor Tewas Terlindas di Wringinanom
Kamis 09-01-2025,16:59 WIB
Pekan Krusial Tim Papan Atas Liga 1: Persebaya Dijamu PSS Sleman, Persib Bersua PSBS
Rabu 08-01-2025,21:15 WIB
Komisi A DPRD Surabaya Angkat Suara Terkait Viral Camat Asemrowo
Kamis 09-01-2025,12:11 WIB
Data Lengkap Nama-nama Korban Bus Pariwisata Maut Rem Blong di Kota Batu
Terkini
Kamis 09-01-2025,20:02 WIB
Amerika melalui USAID juga Melacak Penderita TBC di Probolinggo
Kamis 09-01-2025,19:34 WIB
Patroli Perintis Presisi Polres Pelabuhan Tanjung Perak Bubarkan Gengster, Sita Senjata Tajam
Kamis 09-01-2025,19:23 WIB
BPBD Kabupaten Pasuruan Tambah Armada Baru Seharga Rp 1,6 Miliar
Kamis 09-01-2025,19:16 WIB