Tulungagung, memorandum.co.id - Berdasarkan data milik Dinas Sosial Kabupaten Tulungagung, tahun ini terdapat lebih dari 3.000 karyawan pabrik rokok yang ada di Kota Marmer berpotensi mendapatkan bantuan sosial dana bagi hasil cukai hasil tembakau (Bansos DBHCHT) 2023. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Sosial Kabupaten Tulungagung, Wahiyd Masrur. Wahiyd mengatakan, guna memastikan pencairannya bisa tepat sasaran, pihaknya melakukan verifikasi lapangan dengan mengunjungi salah satu pabrik rokok di Desa Gesikan, Kecamatan Pakel. "Kita pada Kamis kemarin mengunjungi PS Djeram PT Margantara guna memastikan pencairan bisa tepat sasaran. Kita lakukan sampling, ada karyawan yang dari Tulungagung dan yang dari luar Tulungagung," ujarnya, Jumat (16/6/2023). Wahiyd melakukan verifikasi lapangan dengan memantau secara langsung proses produksi di pabrik tersebut. Pihaknya juga memberikan edukasi serta sosialisasi kepada manajemen pabrik rokok. Yaitu terkait rencana pencairan Bansos DBHCHT tahun 2023 untuk karyawan pabrik rokok itu. "Kita beri edukasi kepada manajemen agar memasukkan nama karyawannya yang sesuai kriteria ke dalam calon penerima, agar nanti ditetapkan melalui SK Bupati," ungkapnya. Menurut Wahiyd, karyawan pabrik rokok yang bisa masuk dalam daftar penerima Bansos DBHCHT adalah semuanya. Baik di bagian produksi, kebersihan, maupun keamanan yang merupakan warga Kabupaten Tulungagung. Sedangkan untuk karyawan pabrik rokok dari luar Tulungagung, pihak dinsos masih akan melakukan koordinasi dengan kabupaten asal mereka. Jika pun memungkinkan, maka akan dimasukkan dalam daftar penerima. Namun jika sudah menerima bansos dari kabupaten asal, maka akan diserahkan kepada kabupaten asalnya. "Untuk yang luar kota perlu pendalaman. Kita pastikan dulu yang bersangkutan belum menerima dari kabupaten asalnya," jelas Wahiyd. Wahiyd menerangkan, jumlah karyawan pabrik rokok yang menjadi sasaran penerima Bansos DBHCHT tahun ini, diprediksi ada di kisaran 30 persen dari total penerima bansos sebanyak 92.000 orang. Diperkirakan pada awal atau pertengahan Juli mendatang, bansos sebesar Rp 200 ribu itu akan tersalurkan kepada penerimanya di Tulungagung. Pencairan akan dilakukan selama 7 bulan, mulai Juni sampai Desember 2023 nanti. Di konfirmasi terpisah, salah satu pengawas pabrik rokok yang dikunjungi dinas sosial, Yuliana, mengakui total karyawan di tempat kerjanya mencapai ribuan orang. Tetapi tidak semuanya warga Tulungagung. Sebab ada juga unit pabrik lain yang berdiri di luar Kabupaten Tulungagung. Pihaknya merinci, untuk warga Tulungagung yang bekerja di perusahaan rokok tempatnya bekerja, ada sekitar 200 orang. "Alhamdulillah mereka selalu mengikuti peraturan perusahaan. Dan Alhamdulillah pula mereka terlihat kompak dan selalu rukun," jelas Yuliana. Yuliana bersyukur atas kunjungan Dinas Sosial Kabupaten Tulungagung. Pihaknya berharap, ke depan nama -nama karyawan yang diusulkan mendapatkan Bansos DBHCHT tahun 2023 terakomodir semua. "Tentu kami bersyukur atas kepedulian pemerintah, semoga ini bisa segera terealisasikan," harapnya. (fir/mad/ziz)
Kabar Gembira, Ribuan Karyawan Pabrik Rokok di Tulungagung Bakal Peroleh Bansos DBHCHT
Jumat 16-06-2023,15:04 WIB
Editor : Aziz Manna Memorandum
Kategori :