Sulawesi, Memorandum.co.id - Polda Sulteng mengapresiasi langkah cepat yang diambil oleh Polres Parimo yang telah mengamankan 5 dari 11 pelaku dalam kasus persetubuhan terhadap anak. Kabid Humas Polda Sulteng Kombespol Djoko Wienartono menegaskan, bahwa kasus ini adalah persetubuhan terhadap anak. “Pelaku dalam kasus ini dikenai pasal persetubuhan terhadap anak sebagaimana diatur dalam pasal 81 Ayat (2) UU RI No. 17 Tahun 2016 tentang perubahan kedua atas UU No. 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak Jo. Pasal 65 KUHP,” jelas Kabid Humas. Para tersangka yang sudah ditahan berinisial EK alias MT, ARH , AR, AK dan HR. Sedangkan tersangka lain yang akan dipanggil yakni AL, FL, NN, AL, AT. Dalam kasus ini, juga sedang didalami dugaan keterlibatan oknum anggota Polri. Pihak kepolisian akan terus bekerja secara profesional dalam mengungkap semua fakta terkait kasus ini. Terungkapnya kasus ini bermula dari laporan korban yang didampingi ibu kandungnya ke Polres Parigi Moutong, Januari 2023. Dimana korban diperkosa 11 pria sejak April 2022 hingga Januari 2023. "Dari pengakuan korban, ia mengenal para pelaku di rumah makan di Parigi tempatnya bekerja sebagai tukang masak. Karena bujuk rayu dengan diiming-imingi uang. Dari 50 ribu hingga 500 ribu. Korban juga biasa dibelikan baju baru dan pernah dibelikan telepon selular," kata Kapolres Parigi Moutong AKBP Yudy Arto Wiyono. Korban mengaku, 11 pelaku melakukan berulang kali di tempat berbeda. Selain di penginapan di Parigi, pelaku juga melakukan persetubuhan dengan korban di dalam mobil. Terkuaknya kasus ini bermula saat korban mengeluhkan sakit di area kemaluannya. Saat dilakukan visum di RSUD Anuntaloko Parigi ditemukan luka robekan di kemaluan korban. Atas laporan persetubuhan dan berdasarkan keterangan saksi-saksi serta berdasarkan hasil visum dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Anuntaloko Parigi, kasus ini pun naik dari penyelidikan menjadi penyidikan. (*/Rdh)
Kategori :