Sampah Mencurigakan Resahkan Warga Pucangan
Kamis 12-12-2019,09:03 WIB
Reporter : Agus Supriyadi
Editor : Agus Supriyadi
Bau Menyengat, Diduga Limbah B3
Tulungagung, Memorandum.co.id - Tumpukan karung berisi butiran mirip pasir dan serbuk berwarna abu-abu di pinggir jalan hutan Desa Pucangan, Kecamatan Kauman semakin meresahkan masyarakat. Terlebih setelah tumpukan karung tersebut mengeluarkan bau amoniak yang menyengat hingga menyesakkan nafas.
[penci_ads id="penci_ads_4"]Hal itu kemudian membuat Pemkab Tulungagung mulai mengambil tindakan. Kepala Bidang Sampah dan Limbah B3 Dinas Lingkungan Hidup Pemkab Tulungagung, Agus Prijanto Utomo mengatakan, sebenarnya sejak Jumat lalu pihaknya sudah memantau tumpukan karung itu.
Namun karena padatnya jadwal, pengambilan sampel isi karung baru dilakukan kemarin untuk selanjutnya diuji kandungannya di laboratorium Surabaya.
"Terkait dugaan limbah di Kauman, kemarin memang ada info dari masyarakat dan polsek juga dari puskesmas, bahwa ada dugaan pembuangan limbah B3. Kemudian kami melakukan evaluasi untuk melihat apa yang ada di sana, limbah apa pupuk" ujarnya dikonfirmasi, Rabu (11/12).
Agus menjelaskan, tidak hanya mengambil sampel isi karung, pihaknya juga melaporkan temuan ini kepada penegakan hukum (Gakkum) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Sebab ada laporan sama yang terjadi di kabupaten lain.
Seperti temuan tumpukan limbah B3 yang dibiarkan teronggok di pinggir jalan di Jombang, Nganjuk, Tuban, Mojokerto hingga Madura.[penci_related_posts dis_pview="no" dis_pdate="no" title="baca juga" background="" border="" thumbright="no" number="4" style="list" align="left" withids="" displayby="tag" orderby="rand"]
Namun pihaknya belum bisa memastikan kesamaan kandungan dalam karung di Tulungagung ini dengan daerah lain yang telah termonitor. "Kami kirim surat ke gakkum agar dilakukan pengawasan di Pucangan. Kita sudah surati, tapi kapan akan ada tindakan itu kita belum tahu, karena pernah ada juga di Jombang, Tuban, Nganjuk, Mojokerto, sampai ke Madura," terangnya.
Agus menyebut, setelah mendapat laporan dari wilayah seperti ini biasanya tim Gakkum KLHK akan turun ke lapangan mengambil sampel dan memastikan isi kandungannya. Setelahnya baru mengambil sikap atas temuan itu.
Saat disinggung mengenai efek kandungan amoniak yang berlebihan di alam bebas, menurut Agus kondisi ini jika dibiarkan terus menerus bisa mengakibatkan gangguan pernafasan ispa kepada manusia yang terpapar.
Sementara Kapolres Tulungagung AKBP Eva Guna Pandia mengakui pihaknya juga telah memonitor langsung informasi itu. Pandia juga sudah memerintahkan anggotanya mengambil sampel dan memasang garis polisi di lokasi pembuangan. “Sudah kita ambil sampel juga dan kita pasang garis polisi. Untuk informasi selanjutnya nanti menyusul,” terangnya. (fir/mad/rif/gus)
Tags :
Kategori :