Surabaya, Memorandum.co.id - Sholat dhuha bisa dikerjakan mulai dari 2 rakaat, 4 rakaat, 8 rakaat dan 12 rakaat. Bagi yang mengerjakan sholat dhuha meskipun hanya 2 rakaat, akan ada banyak keutamaan yang didapatkan.
Sholat sunnah sendiri dianjurkan oleh Rasulullah SAW untuk dikerjakan setiap hari. Meskipun jika tidak dikerjakan pun tidak akan mendapat dosa, namun banyak sekali keberkahan di dalam sholat dhuha yang sayang untuk dilewatkan oleh umat muslim.
Sholat dhuha harus dilakukan di waktu dhuha, yaitu sejak matahari mulai naik dan terasa panas hingga menjelang waktu zuhur. Salat ini dapat dilakukan berkisar pukul 07.00-11.00 WIB.
Namun sebaiknya sholat dhuha dilakukan setelah melewati seperempat hari. Contohnya, jika dalam sehari ada 24 jam, maka setengah harinya 12 jam. Hitunglah mulai dari subuh berkisar pukul 05.00 sampai 17.00 WIB. Lalu, dibagi menjadi empat, sehingga seperempat pertama adalah pukul 05.00-08.00 WIB. Kemudian, seperempat kedua mulai dari 09.00-11.00 WIB.
Maka, waktu terbaik shalat dhuha adalah setelah seperempat pertama atau pada seperempat kedua, yaitu mulai pukul 09.00 WIB.
Dengan begitu, setiap seperempat waktu selalu ada salat yang ditunaikan terhitung sejak salat subuh sebagai waktu salat pertama. Selanjutnya, salat kedua adalah sholat dhuha, lalu dilanjut salat Zuhur, Ashar, Magrib, dan Isya.
Hal yang terpenting, salat ini tidak melewati batas waktu sholat dhuha, yaitu menjelang salat zuhur. Selain itu, jangan pula menunaikan salat ini di waktu haram sholat dhuha, yaitu waktu matahari terbit tetapi belum terasa panas atau dikenal sebagai waktu dhohwah. (*/Rdh)