Terkesan Mangkrak, Warga Tidak Tahu Fungsi Panic Button

Selasa 04-04-2023,19:32 WIB
Reporter : Syaifuddin
Editor : Syaifuddin

Perangkat panic button atau emergency call di depan Gedung Juang 45 Jalan Mayjen Sungkon. Surabaya, memorandum.co.id - Keberadaan perangkat panic button atau emergency call di ruas jalan kini tak berfungsi. Meski sudah dipasang sejak tahun 2018 lalu, namun panel alat bantu panggilan darurat itu dianggap warga hanya hiasan jalan karena kondisinya mangkrak dan tak berfungsi. Mereka hingga saat ini tidak tahu kegunaan tiang bercat merah, serta dilengkapi CCTV dan panel tenaga surya tersebut. "Sudah lama ada tiang ini. Tapi tak pernah digunakan. Karena tidak tahu fungsinya untuk apa," ucap Zainal warga Pakis Tirtosari. Dia hampir setiap hari melintas di Jalan Mayjen Sungkono tepatnya di pedestrian depan Gedung Juang 45 itu terpasang tiang panel emergencay call. Tiang ini juga dilengkapi panel solar Cell atau listrik tenaga surya. Namun hampir semua warga yang ditemui tidak tahu kegunaannya alat itu. Padahal, sangat berguna bagi masyarakat. Saat terjadi keadaan darurat atau ada korban pelaku kejahatan jalanan bisa dilaporkan melalui panel emergency call ini. Meski pada awal pemasangan emergency call pada Januari 2018 lalu sempat dibanggakan Dishub Kota Surabaya. Fasilitas ini lebih interaktif ketimbang Command Center 112. Alat bantu darurat itu berupa panel tiang setinggi traffic light. Ada tombol kecil yang bisa ditekan setiap saat. Diketahui jika menekan tombol ini sama saja meminta bantuan untuk petugas datang. Sebab alat itu terhubung langsung Command Center 112. Dilengkapi kamera video, CCTV, dan terhubung jaringan melalui kabel optik. Dilengkapi panel solar cell sehingga beroperasi 24 jam nonstop tanpa terganggu listrik mati. Begitu ditekan akan ada operator merespons sangat cepat, menanyakan kejadian apa, lokasi dimana, dan identitas penekan tombol. Digadang gadang jika ada orang yang menekan tombol itu, petugas baik polisi, Satpol PP, TNI, Linmas, akan tiba di TKP maksimal 7 menit. Namun kondisinya  saat ini memprihatinkan. Saat memorandum.co.id mengecek tiang panel panic botton itu di Jalan Mayjen Sungkono itu tampak tidak ada tanda-tanda kalau panel panic button itu aktif. Sejumlah warga Surabaya sangat berharap agar kota Surabaya mengadopsi kemajuan teknologi untuk menciptakan suasana aman dan nyaman di sepanjang jalan. "Wong kondisinya mangkrak gini kok. Padahal ada kejadian kecelakaan sudah lama yang lokasinya tidak jauh dari tiang darurat itu. Tapi ya gak ada orang yang menekan. Ya karena gak bisa. Gak tau fungsinya," lanjut Zainal. Kini menurutnya, lebih efektif meminta bantuan Command Center 112. "Tetangga saya waktu ada ular di rumahnya aja minta tolong 112. Tak lama kemudian petugas damkar datang ke rumah," ujarnya. Seharusnya kata dia, pemkot harus memanfaatkan teknologi berupa CCTV. "Harus disebar CCTV itu. Sehingga jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan warga nggak harus melapor sudah termonitor lewat CCTV. Tapi ya harus 24 jam memonitor. Karena kejadian kejahatan kebanyakan malam sampai dini hari," ungkapnya. (alf)

Tags :
Kategori :

Terkait