Jember, Memorandum.co.id - Puluhan anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) tidak terima salah satu anggotanya jadi korban pengeroyokan. Mereka pun rame-rame geruduk Mapolres Jember, Sabtu (1/4/2023) sekira pukul 13.40 wib. Kedatangan anggota organisasi sayap Nahdlatul Ulama (NU) ini untuk menanyakan progres laporan atas nama Muhammad Ryan kader Gerakan Pemuda (GP) Ansor yang jadi korban penganiayaan dengan pengeroyokan oleh delapan orang. Ketua Pimpinan Cabang (PC) GP Ansor Jember, Izzul Ashlah mengatakan bahwa kedatangan ini sebagai aksi solidaritas, supaya penyidik polres Jember segera menindak lanjuti laporan tersebut. "Untuk mengawal kasus penganiayaan terhadap kader kami di daerah Banjarsengon Patrang, karena ini bentuk solidaritas kalau satu sakit harus sakit semua," ujarnya. Menurutnya, kasus tersebut telah dilaporkan ke Aparat Penegak Hukum (APH) pada 29 Maret 2023. Sehingga melalui aksi solidaritas ini agar Polisi segera bergerak melakukan penangkapan terhadap pelaku. "Supaya ada penangkapan terhadap pelaku, karena identitas sebenarnya sudah ada. Dan mengunggu kesaksian korban yang saat ini sedang dalam perawatan di Rumah Sakit,"imbuh Izzul. Izzul mengungkapkan kronologis kejadian pengeroyokan tersebut pada hari rabu tanggal 29 maret 2023 sekitar pukul 16:00, Ryan (Korban) dijemput di kediamannya oleh orang bernama Andhika (terduga pelaku utama dan otak dari tindakan pengeroyokan) dan seorang lagi yang Korban tidak kenali. Karena merasa khawatir Ryan kemudian mengajak temannya yang bernama Rafli untuk menemaninya, mereka lalu bersama-sama menuju dusun Bringin onjen desa klungkung, namun ternyata di tengah perjalanan Andhika beserta rombongannya yang tiba-tiba entah darimana sudah bergerombol, membelokkan tujuan ke arah kebun kopi di areal kelurahan banjarsengon (TKP pengeroyokan) Kemudian tanpa aba-aba andhika beserta rombongan-nya memukuli Ryan Dan Rafli yang masih berada di atas sepeda motor sehingga roboh, ketika roboh Ryan dan Rafli terus dihujani pukulan dan tendangan bertubi-tubi hingga tak sadarkan diri dan kepala belakang Ryan bercucuran darah. "Jadi korban itu disamperin dari rumahnya, kemudian diseret di tengah kebun kopi, dan korban tidak tahu kalau di sana sudah ditunggu oleh banyak orang," ulas pria yang juga Pelaksana Tugas (Plt) Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Jember ini. Setelah Ryan korban tidak berdaya rombongan Andhika melarikan diri menggunakan sepeda motor, Rafli teman korban membawanya ke puskesmas kemudian mengabarkan pada pihak keluarga dan mengabarkan bahwa telah terjadi pengeroyokan. Menanggapi hal tersebut, Kasatreskrim Polres Jember AKP Dika Hadian Widya Wiratama mengatakan, bahwa laporan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Ansor atas dugaan penganiaya tersebut telah diterima penyidik. "Laporannya sudah kami terima dan sekarang sedang kami proses dan tindakan lanjuti," tanggapnya melalui voice pesan singkat Whatsapp. (edy)
Kader Ansor Geruduk Mapolres Jember Desak Tangkap Pelaku Penganiayaan
Sabtu 01-04-2023,16:21 WIB
Editor : Aziz Manna Memorandum
Kategori :