Sahur On The Road di Tulungagung Dilarang

Sabtu 18-03-2023,10:07 WIB
Reporter : Aziz Manna Memorandum
Editor : Aziz Manna Memorandum

Tulungagung, memorandum.co.id - Rapat koordinasi (rakor) jelang bulan puasa Ramadan dilaksanakan di Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bongso Tulungagung. Rakor dihadiri Wakil Bupati Tulungagung Gatut Sunu, Kapolres Tulungagung AKBP Eko Hartanto, Komandan Kodim 0807/ Tulungagung Letkol Inf Nooris Agus, serta perwakilan Forkopimda yang ada di Tulungagung. Poin penting dalam rakor ini adalah adanya larangan sahur on the road (SOTR), serta larangan beroperasinya tempat hiburan malam selama Ramadan. Kapolres Tulungagung, AKBP Eko Hartanto mengatakan, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan masyarakat saat memasuki bulan Ramadan. Terutama yang berkaitan dengan potensi munculnya konflik. Oleh sebab itu larangan SOTR diterapkan. Karena kegiatan ini kerap menjadi ajang konvoi motor yang menggunakan knalpot brong. Kemudian penggunaan sound system untuk membangunkan warga saat sahur juga tidak diperbolehkan. "Kegiatan sahur on the road yang menggunakan motor dan sound itu malah meresahkan warga. Makanya kami larang kegiatan sahur on the road. Dan jika ditemukan, kami akan tindak dan sita sound sistem mereka," ujarnya. Selain itu, untuk menjaga situasi kondusif selama bulan Ramadan, AKBP Eko Hartanto menyatakan akan menggencarkan razia cipta kondisi. Kemudian poin lain yang ditekankan adalah larangan penggunaan petasan. Selama bulan Ramadan, razia petasan akan dilakukan agar masyarakat dapat menjalankan ibadah dengan tenang. "Daerah mana yang rawan sudah kita petakan, nanti akan kami lakukan operasi," tuturnya. Sementara itu untuk mengantisipasi pecahnya konflik antar perguruan silat, pihaknya menerapkan aturan ketat. Termasuk pemasangan banner ucapan selamat beribadah puasa maupun ucapan selamat Itu Idul Fitri di masing-masing kecamatan. Baner tersebut harus atas nama paguyuban pencak silat, sehingga masing-masing perguruan diimbau tidak membuat baner sendiri. "Karena hal ini akan rawan terjadi gesekan antar perguruan. Mengingat masih tinggi egosentris oknum perguruan pencak silat di Tulungagung," pungkasnya. (fir/mad)

Tags :
Kategori :

Terkait