ADA waktu dua hari bagi Henry Surya untuk melarikan diri. Kalau ia punya jalan tikus. Jumat besok, Mabes Polri akan mengadakan konferensi pers. Di situ akan dibeberkan rincian penetapannya sebagai tersangka. Bisa jadi besok itu akan diikuti pernyataan bahwa Henry harus ditahan. Mendengar kata ditahan, dirut dan pemilik Indosurya itu bisa punya beberapa pilihan. Menyerah. Melawan. Lari. "Sebaik-baik bertahan adalah lari," ujar seorang ahli kungfu. Kesempatan berpikir itu luas. Selasa kemarin Henry sudah tahu. Ia sudah diumumkan sebagai tersangka, meski tanpa rincian detail. Berarti, hari itu, ia sudah bisa mulai berpikir akan melakukan apa. Bahkan sebagai orang yang berpikir lincah, Henry sudah bisa memikirkan itu sejak dibebaskan oleh pengadilan bulan lalu. Ia pasti tahu rakyat sangat tidak puas akan putusan bebas itu. Berarti rakyat akan menekan pemerintah untuk menangkap kembali dirinya. Menko Polhukam Mahfud MD,seperti berdiri paling depan dalam mempersoalkan putusan bebas itu. Tapi Mahfud adalah guru besar hukum. Ia akan melakukan perlawanan atas putusan bebas itu lewat jalur hukum. Ia sudah minta agar jaksa melakukan kasasi. Mahfud juga sampai melakukan eksaminasi vonis bebas itu. Ia mengundang ahli-ahli hukum terkemuka. Putusan bebas itu dibedah dalam forum eksaminasi tersebut. Kesimpulan eksaminasi para ahli itu bulat: putusan bebas terhadap Henry Surya adalah tidak tepat. Hasil eksaminasi tersebut tentu akan dilampirkan dalam berkas kasasi (memori kasasi) ke Mahkamah Agung. Bulan lalu hakim memutuskan bebas karena tidak melihat perbuatan yang dilakukan Henry Surya sebagai perbuatan pidana. Itu, kata hakim, perbuatan perdata. Yang sidang pengadilannya di ranah perdata. Indo Surya berhasil mengumpulkan uang dari masyarakat sampai Rp 106 triliun. Dan ia bebas. Setelah putusan bebas itu heboh, polisi bertindak lebih cepat dari kasasi. Polisi langsung menetapkan Henry Surya sebagai tersangka lagi. Kali ini tuduhan pada Henry Surya beda. Kalau tuduhan yang membuat ia bebas itu adalah penipuan, kini Polisi menuduh Henry Surya melakukan pencucian uang dan pemalsuan dokumen. Tuduhan penipuan sudah gagal di sidang pengadilan. Penetapan tersangka kali ini bukan lagi berdasar pengaduan para korban. Dasarnya adalah pengaduan tipe A. Yakni yang datang dari kepolisian sendiri. Dari hasil penyelidikan polisi sendiri. Hasil penyelidikan itu lantas dibuat laporan polisi. Nomornya: 0086. Mahfud mungkin perlu ikut memperhatikan laporan 0086 ini. Terutama dari segi tempusnya. Bambang Hartono, humas LQ Lawfirm, mengkhawatirkan kekuatan LP 0086 itu. "Kelak hakim bisa membebaskan Henry Surya berdasar tempus. Bisa dianggap sudah kedaluwarsa," ujar Bambang, yang sebelum gabung di Alvin Lim bekerja di Lawfirm Mercusuar Kebenaran dan LBH Posbakum. Kekhawatiran Bambang itu berdasar surat panggilan yang di layangkan kepada para saksi. Di antara saksi itu ada yang klien LQ. Bambang lantas melihat surat panggilan tersebut. Di situ disebut bahwa tempusnya 2012. Artinya perbuatan yang dituduhkan pada Henry adalah perbuatan tahun 2012. Tentu Bambang hanya khawatir. Kalau saja politikus bisa ngebut dengan perkara ini maka kejadian tahun 2012 belum bisa dianggap kedaluwarsa. Itu baru expired kalau penuntutannya telat sampai tahun depan. Maka polisi memang harus cepat-cepat memproses perkara baru ini. Mungkin juga itulah sebabnya polisi memasukkan pasal pencucian uang. Mungkin daluwarsanya lebih panjang. Bambang sebenarnya mendesak agar polisi menggunakan laporan polisi yang ia buat. Yani LP 0204. "Tempusnya 2019. Daluwarsanya masih lama," ujar Bambang. Menurut Bambang, polisi awalnya sudah memproses LP 0204 yang dibuat kantornya itu. Henry Surya sudah ditetapkan sebagai tersangka. Tapi tidak ada kelanjutannya. "Saya dengar kasusnya dianggap sama dengan yang sedang disidangkan saat itu," ujar Bambang. Padahal, kata Bambang, kasusnya beda sekali. "Yang kami laporkan di 0204 bukan Indosurya, tapi Inti Finance yang juga milik Henry. Korbannya 185 orang klien kami," katanya. "Total kerugian mereka Rp 800 miliar," tambahnya. Mungkin polisi menganggap LP 0086 bisa lebih sakti. Apalagi memasukkan pasal pencucian uang. Semua itu akan jelas Jumat besok. Saat polisi melakukan jumpa pers. Saat itu juga kemungkinan besar Henry Surya dinyatakan akan ditahan. Begitu perintah penahanan diterbitkan barulah polisi mencarinya. Mungkin masih ada. Mungkin sudah entah di mana. (*) Komentar Pilihan Dahlan Iskan* Edisi 15 Maret 2023: Superhemat thamrindahlan Pertanyaan saya belum terjawab. Kenapa Abah senang atau suka atau hobby jalan .sendiri an. Ketika menjadi sesuatu dulu Abah (kabarnya) tidak maksimal menggunalan (menikmati) 5 fasilitas pendamping ketika dalam perjalanan dinas. Perusuh sudah tahu siapa 5 pendamping seorang birokrat. Petugas melekat erat itu ; Sopir; ajudan, sekkretaris, pengawal dan staf ahli khusus. Saya pikir Pak DI dalam kapasitas seorang wartawan tamoaknya lebih nyaman jalan sendiri an. Teman Abah yang diandalkan cuma Ponsel dan Dompet. Beliau tidak membutuhkan teman seperjalanan seperti laiknya perusuh lansia. Perjalanan muhibah di gurun pasir sana Abah sangat menikmati kesendirian bicara dengan orang asing. Bebas lepas sehingga rasa haru, meneteskan air mata sampai kisah si roti lebar sepayung temben mrmbuat perusih ikut menikmati reportase disway nan menghibur. Sementara terjawab kenapa Abah hobby jalan sendiri an. Hanya saja ketika senam pagi terpaksa bawa rombongan besar seperti ketika 20 perusuh di ajak jala jalan ke Pandeglang. Salamsalaman. Agus Suryono KARENA SAYA JUGA MANTAN WARTAWAN.. Maka pertanyaan pak Thamrin Dahlan saya jawab aja. He he.. Wartawan itu, semakin BERLIKU, perjalanan dan atau PETUALANGANNYA, maka akan melahirkan LEBIH BANYAK tulisan. Dan lebih banyak VARIASI ceritanya. Lebih banyak HONORNYA juga, kalau untuk wartawan PEKERJA.. #Kalau WARTAWAN PEMODAL kayak Abah, honor TIDAK PENTING. Bagi beliau, yang penting banyak KOMENNYA. Komen yang BERKUALITAS, ASYIK, SERU, LUCU.. Yang sampai membutukan dua atau tiga TISU dari bu Dahlan.. AnalisAsalAsalan @JS Ah, Abah ini yang ga enak-enak saja yang ditulis. Yang enak apalagi enak buanget dinikmati sendiri. Kalau ditulis, khawatir dibilang pamer atau riya'. Hahahahaha. Jokosp Sp Hemat itu menyakitkan. Misal Surabaya - Jakarta, lanjut Jakarta - Mekah - Jedah naik lion klass ekonomi. Saya nggak mbayangin sakitnya. Yang dekat Banjarmasin - Semarang atau Banjarmasin - Jakarta saja sungguh - sungguh menyiksa, punya kaki panjang dengan penataan kursi yang dipepetkan untuk 1 jam perjalanan huhhhhhhh rasanya mau turun saja kalau bisa. Belum sakit di paha, punggung lebih terasa lagi, mau menyandarkan kursi pasti dilarang pramugari karena mengganggu yang dibelakangnya. Enak jika dapat kursi dekat pintu darurat. Jadi apa enaknya berhemat?. Kalau sudah tua seharusnya masa-masa menikmati saja. Kalau boleh minjam kata Om Aryo : lah lak opo wis tuwek tinggal nunggu mati, la dipenakno ae uripe, dinikmati sing wis ono, diokehi amale wae. Mati yo mung nggowo rogo kok urip tuwo digawe soro. mz arifinuz Isteri I= permaisuri, ratu. Isteri II= madu. Isteri simpanan= gula2. Isteri III= pemanis buatan? Isteri IV= manisan buah? bagus aryo sutikno Berangkat sendiri pulangnya berdua, boncengan sampai punggung dekok amergo ketiban gunung, YO SUPERHEMAT penuh nikmat tho mas Jimmy. Pertanyaan superkepo saya, ora mbok baleni nehh mas..?! Lusy Anggraini Pribahasa yang cocok untuk pak D bukan lagi HEMAT pangkal KAYA, melainkan HEMAT pangkal TEMBEM sehat selalu pak D, semoga semakin tembem pipine, atine, imane, lan duwite. hehe mz arifinuz Apa beda Sapi dg Sapi-i? Sapi, ekor nya di belakang. Sapi-i, ekor nya di depan. Kata nya. ALI FAUZI Pipi, dari pipih menjadi tembem, prosesnya lama: berhar-hari, berbulan-bulan, bahkan tahunan. Begitu pun proses dari tembem menjadi pipih. Roti cane - air putih selama tiga hari tentu tak akan bisa menyulap seketika wajah bundar seperti roti cane itu menjadi seperti cingur. iwan Membaca komentar kemarin, ada yang mengatakan kalo uang setiap desa dibagi 1T maka pembagunannya luar biasa, saya cuman ketawa saja dalam hati. Percaya saya, uang nya juga akan lesap, dimana saja, dari atas sampai paling bawah, siap menguyah. Saya pun heran dengan budaya yang satu ini. Kami ada membuka toko, pembeli nya dari guru sampai pengurus rumah ibadah, semua sama, siap menguyah. Juve Zhang Hemat itu bagi Abah cuma ingin mengajarkan ilmu menjadi kaya . Banyak anak muda yg menonjolkan kekayaan yg kebetulan bukan hasil kerjanya malah uang nya pun gak jelas asal usulnya.naik Rubicon, Harley. Konon bos Jarum waktu anak anaknya kuliah di Amerika cuma dibelikan sepeda. Sekarang mereka lah yg menerus kan kerajaan bisnisnya. Yg lebih nyentrik dan legenda memang Warren Buffett, legenda investor Amerika, mobilnya satu dan sudah usia 20 tahun masih di pakai, rumah satu dari dulu itu saja,rumah jadul, tapi merelakan uang nya 35 milyar USD atau 525 trilyun di sumbangkan untuk amal ,WB bilang mungkin duit itu setelah saya mati pun masih akan berguna 100 tahun kedepannya. Luar biasa, disini ber lomba lomba cari cepretan uang haram, sampai 300 triliun di belokan yg seharusnya uang "plat merah" jadi uang "plat hitam" toh kalau membelokan arah jalan uang kan bukan korupsi. itu namanya "pencucian uang" , pak RAT adalah contoh bobroknya mental oknum oknum pemegang kuasa Negara, mau lurus masuk APBN atau di belokan ke kanan, kita damai kata wajib pajak. Mayoritas jadi Damai di jalanan, akhirnya APBN tak cukup dari pajak hanya 1700 Triliun nan, kekurangan nya jadi Menkeu mengeluarkan Obligasi negara, surat Utang negara. Dengan bunga tinggi misal 7 %/tahun. Itulah jauh bedanya Mental Warren Buffett dan mental oknum oknum pajak sama sama hartanya banyak Warren Buffett 100 an milyar USD dan oknum pajak punya hanya 20 milyar USD atau 300 triliun. Yg satu ke surga yg lain seberang nya .wk Amat K. Selamat pagi! Yang terhormat Abah Dis. Yang saya hormati kawan-kawan perusuh yang disayang istri/suami. Perkenalkan, saya dari PPATK (Pusat Penghitungan dan Analisis Total Komentar) Baiklah. Pernyataan saya ini berlatar belakang dari pernyataan Abah Dis dalam penggalan tulisan berikut. "Saya harus memberi semangat istri karena istri juga sering memberi semangat saya. Seperti dua hari lalu di Makkah ini. Dia sampai dua kali mengambilkan tisu untuk mengusap air mata saya. Dia tidak bertanya mengapa air mata saya sampai berderai-derai. Dia sudah tahu: pasti sedang membaca komentar pembaca Disway yang kocak, jenaka, dan lucu-lucu." "Anda pun sudah tahu: di hari yang kocak itu sampai 60 komentar terpilih. Terbanyak dalam sejarah sejak Bani Abbasiyah." Yang saya tekankan adalah "... di hari yang kocak itu sampai 60 komentar terpilih". "Itu" dalam "hari yang kocak itu" mengacu pada kejadian dua hari lalu di Makkah, yaitu bini Abah sampai dua kali mengambilkan tisu untuk mengusap air mata Abah. Saya berasumsi bahwa saat itu Abah masih menjalani ibadah umrah. Sedangkan waktu pastinya saya tidak tahu. Wkwkwkwk Untuk itu saya mengambil data berikut yang dijadikan dasar analisis. Data ini diambil dari CHD edisi Selasa 14 Februari 2023 s.d. Rabu 15 Maret 2023. Cekidot! 1. Khofifah 9 komentar pilihan 2. Nehi Adani 19 komentar pilihan 3. Motif Sambo 17 komentar pilihan 4. Eliezer Kapok 20 komentar pilihan 5. Dhania Eliezer 31 komentar pilihan 6. F1 H20 24 komentar pilihan Amat K.
- Paranjoy Kerikil 20 komentar pilihan 8. Corpu Inspirasi 22 komentar pilihan 9. Bahagia Sejahtera 19 komentar pilihan 10. Geothermal 25 komentar pilihan 11. Wisata Abu 16 komentar pilihan 12. Jalan Pintas 14 komentar pilihan 13. Ultah Dewa 29 komentar pilihan 14. Listrik Juara 16 komentar pilihan 15. Listrik Atap 21 komentar pilihan 16. Khalistan Rashtra 23 komentar pilihan 17. Misteri Toba 21 komentar pilihan 18. Choi Rubicon 18 komentar pilihan 19. Jabo Prima tidak ada komentar pilihan 20. Kejutan Kwok 17 komentar pilihan 21. Bima Jalesveva 13 komentar pilihan (termasuk komentar dobel bagus aryo) 22. Teddy Sambo 27 komentar pilihan 23. Tikungan Lion 16 komentar pilihan 24. Juru Selamat 21 komentar pilihan 25. Barang Titipan 17 komentar pilihan 26. Arab Yahudi 15 komentar pilihan 27. Beijing Syiah Sunni 27 komentar pilihan 28. Neom Uceng 21 komentar pilihan 29. Silicon Startup 15 komentar pilihan