Waspada Isu Penculikan, TNI-Polri Bangkalan Goes to School

Selasa 14-02-2023,09:14 WIB
Reporter : Aziz Manna Memorandum
Editor : Aziz Manna Memorandum

Bangkalan, Memorandum.co.id - Isu seputar penculikan anak yang kini melejit viral di jagad medos disadari atau tidak telah memicu keresahan di kalangan masyarakat. Termasuk di Kabupaten Bangkalan. Bahkan merata di di 18 kecamatan. Problematika sosial yang belum tentu sepenuhnya benar itu segera direspon oleh Kapolsek Geger, AKP Suyitno. Alhasil, melalui program Police Goes to School, mantan Kasi Humas Polres Bangkalan ini segera rajin turun ke lapangan. Tujuannya untuk mengedukasi warga. Utamanya komunitas orang tua siswa yang putra-putri kesayangan mereka masih duduk di sekolah setara TK dan SD. Targetnya, agar warga jeli memilih sebaran isu mana yang benar dan mana yang hoax terkait issu penculikan anak. “Kasus penculikan anak itu memang ada. Tetapi tidak semua yang diunggah di dunia medsos benar adanya. Lebih banyak yang hoax,” kata AKP Suyitno, Selasa (14/2). Tetapi masyarakat tetap harus awas dan waspada. Terutama mereka yang putra-putrinya duduk di sekolah tingkat TK dan SD. Sebab, sejauh ini, meski kasus penculikan anak belum pernah terjadi di Kabupaten Bangkalan, namun tidak kriminal semacam itu memang ada dan terjadi di daerah lain. Karenanya, agar komunitas warga tidak resah, apa lagi panik berlebihan, Polsek berkolaborasi dengan TNI-AD dari Koramil 0829/15 Geger, kini rajin goes to school keberbagai lembaga pendidikan tingkat SD di Kecamatan Geger. Seperti Senin (13/2) pagi, AKP Suyitno, mengamanatkan tugas kepada Ps Kanit Samapta Polsek Aipda Zukarnain dan anggota Koramil Serda Widodo, untuk nyambangi SDN Kompol 01 di Desa Kompol. Kebetulan, setibanya di sekolah, Aipda Zularnain didapuk untuk menjadi pembina apel bagi.” Yaaah, saya dan Serda Widodo, jadi biasa leluasa untuk menegedukasi dan titip pesan imbauan kepada para siswa,” kata Aipda Zulkarnain. Termasuk kepada Kasek, para guru dan orang tua siswa yang akhir akhir ini kian rajin antar-jemput putra-putri mereka ke sekolah. Kepada mereka, duet Aipda Zulkarnain dan Serda Widodo, menjelaskan bahwa maraknya bursa issu penculikan anak di jagat medsos, jangan sepenuhnya dikonsumsi sebagai fakta kebenaran. Lebih banyak hoax-nya, meski kasus itu sesekali memang benar ada dan terjadi di daerah lain. Meski begitu, Aipda Zulkarnain, titip pesan dan imbauan kepada para guru untuk intent mengawasi para siswa, agar tetap berada di area dan halaman sekolah. Kepada orang tua murid, dipersilahkan antar jemput putra-putri mereka pakai motor R2 dan sepeda angin. ”Itu penting sebagai bentuk kewapadaan kita bersama. Tapi yang pakai motor, ya mari kita patuhi aturan yang ada. Yakni harus bawa SIM dan STNK. Patuhi disiplin tertib lalu-lintas,” pungkas Aipda Zulkarnain. (ras)

Tags :
Kategori :

Terkait